Hoaks Menjadi Penyebab Capaian Vaksinasi di Mamuju Masih Rendah

MAMUJU, DIKITA.id – Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Mamuju masih jauh dari target yang ditetapkan yakni 80 persen.

Validasi data capaian Vaksinasi covid-19 di kabupaten Mamuju baru mencapai 27,53 Persen pertanggal 8 Oktober 2021.

Kepala bidang pengendalian penyakit menular, Dinas kesehatan Kabupaten mamuju, Alamsyah Thamrin mengurai, salah satu tantangan terbesar dalam merealisasi program vaksinasi adalah mindset masyarakat yang sangat terpengaruh berita bohong atau hoaks.

“Atas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ada yang percaya bahwa setelah vaksin kita bisa lumpuh atau meninggal, padahal itu semua tidak benar,” tegas Alamsyah.

Dia menjelaskan, sampai saat ini tidak ada KIPI yang menimbulkan kelumpuhan apalagi kematian setelah di vaksinasi, jika satu atau dua kasus yang demikian, dipastikan itu bukan karena vaksin.

“Tapi lebih karena ada penyakit bawaan yang disembunyikan oleh masyarakat sendiri saat akan melakukan vaksinasi,” sebutnya.

Olehnya dia menyarankan agar melakukan konsultasi sebelum divaksin, semua harus di jelaskan sebaik-baiknya kepada petugas vaksinator agar diperoleh informasi kelayakan seseorang menerima vaksin.

Secara teknis kegunaan vaksin covid-19 bagi manusia, ia menggambarkan pertahanan tubuh terhadap resiko terpapar corona dan dampak yang ditimbulkannya akan lebih terjamin jika dibandingkan dengan yang belum menerima vaksin.

“Saya baru-baru ini berkomunikasi dengan salah seorang pakar kesehatan tentang potensi gelombang Pandemi Desember dapat saja pandemi ini kembali meningkat dengan varian baru, meskipun saat ini angka penularan covid-19 di Mamuju telah menurun,” jelasnya.

Dia menghimbau agar masyarakat segera melakukan vaksinasi, demi menghindari resiko penularan. “Saya pastikan vaksin itu halal, tidak berbahaya dan yang paling penting sangat baik untuk perlindungan diri kita secara pribadi maupun orang lain disekitar kita,” pungkas Alamsyah.

Sekretaris kecamatan Sampaga, Muhammad Yusuf, mengaku berita hoaks tentang vaksinasi sangat mempengaruhi keinginan masyarakat untuk di vaksin, bahkan lebih ironis nya karena pengaruh negatif tersebut tidak jarang dari sejumlah tokoh masyarakat sendiri.

Untuk mencari jalan terbaik, pihak Kecamatan sampaga bekerjasama dengan unsur Tripika (Pemerintah kecamatan,TNI dan Polri) melakukan jemput bola dengan mendatangi rumah penduduk “dor to dor”, bahkan sejumlah warga diantar jemput menggunakan kendaraan roda empat milik pemerintah kecamatan dan polsek setempat.

Hasilnya cukup menggembirakan, dari kegiatan vaksinasi serentak sekabupaten Mamuju kemarin, Kecamatan Sampaga tercatat sebagai salah satu kecamatan dengan angka warga yang melakukan vaksinasi cukup tinggi, dengan jumlah lebih dari 300 orang.

“Andai semua orang menyadari, vaksinasi ini demi kebaikan mereka sendiri, tentu mereka tidak perlu dicari dan pasti akan datang sendiri untuk di vaksin,” kata Yusuf.

Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui instruksi Bupati, Sutinah Suhardi, akan kembali menyasar desa-desa dalam program vaksinasi massal, dengan harapan semua warga mamuju akan menerima vaksinasi covid-19, sehingga imunitas akan terjaga, dan pada akhirnya semua dapat melakukan aktifitas normal kembali seperti sediakala.\

zul/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar