Wakil Ketua DPRD Sulbar Sebut Aspek Penyiaran Juga Berpengaruh Akibat Pandemi Covid-19

POLMAN, DIKITA.id – Terus menggaungkan gerakan literasi sejuta pemirsa, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Barat (Sulbar) kembali menggelar kegiatan goes to campus.

Goes to campus yang bertema penguatan literasi media di era new normal ini dilakasanakan di Universitas As’ariyah Mandar (Unasman) Polewali Mandar (Polman), Senin, (6/7).

Pada kesempatan itu, kegitan yang hadiri langsung oleh Ketua dan Wakil Ketua KPID Sulbar, April Ashari Hardi dan Budiman Imran, menghadirkan Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abd. Rahim, Rektor Unasman, Chuduriah Sahabuddin dan praktisi Komunikasi yang juga pemilik media Penyiaran “Mario FM” Rusman Toni.

Rektor Unasman, Chuduriah Sahabuddin mengapresiasi kegiatan literasi ini sebagai bentuk implementasi dari penandatangan kesepakatan bersama dengan KPID Sulbar tahun lalu.

“Pelaksanaan Literasi ini yang dilakukan KPID, merupakan yang kedua setelah goes to kampus, kami dari unasman sangat bangga salah satu perguruan tinggi sulbar menjadi target progran kerja KPID,” kata Chuduriah.

Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim menegaskan program literasi yang dilakukan KPID Sulbar makin masif dan sangat membantu masyarakat untuk mendapat informasi yang baik dan mengantar menjadi negeri Indonesia emas.

“Kita butuhkan kemampuan mem-filter informasi, salah satunya melalui gerakan literasi sejuta pemisah dan pendengar yang dilakuian KPID ini,” ujar Abd. Rahim.

Menyangkut New Normal, salah satu pemuda pejuang pembentukan Sulbar ini menegaskan kebijakan pusat saat ini harus memperhatikan situasi dan kondisi di daerah. Itu dikarenakan pendemi wabah virus ini belum diketahui kapan akan berakhir yang tentunya berpengaruh diberbagai aspek.

“Dari menyelamatkan aspek ekonomi, kebijakan pemerintah pusat dan daerah tidak boleh coba-coba memberikan kebijakan lockdown dan PSBB di negara ini karena akan mempengaruhi ekonomi,” jelasnya.

Selain ekonomi, Abd. Rahim juga mengumakakan aspek sosial pun juga berpengaruh. “Kita tidak bisa bertatap muka secara langsung dalam menyusun program kerja. untung ada aplikasi zoom meeting yang bisa memberikan dan mempertemukan kita meskipun manfaatnya tidak efektif,” katanya dalam kegiatan yang dipandu Sri Ayuningsih, Koordinator Bidang Kelembagaan itu.

Abdul Rahim juga menegaskan aspek yang ketiga yang juga berpengaruh atas dampak Covid-19 ini adalah aspek penyiaran. “Dengan keterbatasan mendapatkan sumber informasi, maka sebagai langkah pencegahan kita tidak boleh menelan secara mentah-mentah, namun kita harus memilah dan menyaring agar mental kita tidak rusak,” ungkapnya. (Humas KPID Sulbar/Zul)

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar