PPNI Terus Dorong Peningkatan Kapasitas Perawat dalam Pemberian Layanan

MAMUJU, DIKITA.id – BPJS Kesehatan Cabang Mamuju menggandeng Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam kegiatan Seminar dan Workshop Keperawatan. Kegiatan yang dilakukan secara hybrid itu dihadiri oleh perawat-perawat yang ada di Provinsi Sulawesi Barat hingga Mahasiswa Keperawatan, Senin (06/06).

Sekretaris PPNI Provinsi Sulawesi Barat, Kasminawati menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi yang sudah terjalin dengan BPJS Kesehatan. Dirinya mengungkapkan bahwa kegiatan seminar dan workshop akan berguna bagi perawat dan calon perawat yang akan menangani pasien-pasien.

“Terima kasih kepada BPJS kesehatan, telah bekerja sama untuk mewujudkan keberlangsungan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Selanjutnya kegiatan ini akan menjadi sarana pengembangan skill perawat dan calon perawat, menghasilkan mutu atau kualitas terhadap diri kita. Jadi kegiatan ini bisa bermanfaat bagi pasien-pasien yg sudah bersama sama akan kita rawat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mamuju St. Umrah Nurdin menuturkan kegiatan peningkatan kemampuan kepada perawat dan calon perawat yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari PPNI sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga poin dalam kegiatan ini dapat tercapai dan bermanfaat untuk masyarakat. Apapun yang diamanahkan dari BPJS Kesehatan adalah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sehingga hal yang kita lakukan dapat terasa bagi masyarakat merupakan tugas kita bersama,” tuturnya.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa Program JKN membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Salah satunya dengan PPNI di wilayah Sulbar, karena jumlah pasien dalam Program JKN terus mengalami peningkatan terutama pasien dengan penyakit katastropik.

“Terkait dengan meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang tidak menular seperti Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi (HT) mengakibatkan penyakit katastropik dengan biaya tinggi. Penyakit ini merupakan urutan teratas dalam plan biaya pelayanan Jaminan kesehatan nasional, berkisar 25 hingga 31% dari total biaya pelayanan sejak tahun 2014. Sedangkan untuk wilayah Sulbar sendiri pasien DM dan HT terus meningkat tetapi yang terkendali masih rendah. Diabetes Melitus (2162 pasien) baru terkendali 23,96% dan Hipertensi (1346 pasien) terkendali 26,23%,” sampainya.

Kendati demikian, Umrah menilai penyakit katastropik yang membebani pembiayaan JKN itu sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Umrah juga menyampaikan kepada para perawat agar dapat membina pasien-pasien prolanis dengan lebih berkualitas.

“Mari kita tingkatkan kualitas pelaksanaan prolanis bukan hanya pada kuantitas, tetapi dengan cara menerapkan asuhan keperawatan dalam membina pasien-pasien prolanis secara efektif dan efisien,” tutup Umrah.

adv/hs/af

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar