Dinkes Bantah Ada Varian Delta Plus di Mamuju

MAMUJU, DIKITA.id  – Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju membantah adanya jenis varian baru virus corona di Indonesia yaitu varian Delta Plus seperti yang disampaikan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, dr. Acong menuturkan, pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar terkait dengan adanya varian Delta di Mamuju.

“Varian delta sebagaimana yang kita lihat di media sosial itu InsyaAllah di pastikan belum ada, karena belum ada laporan dari BBLK Makassar. Karena kalaupun ada varian baru, pasti sumbernya dari BBLK.,” kata dr. Acong saat diwawancara, Rabu (28/7) malam.

Dari data Satgas Covid-19 Sulbar pada 28 Juni 2021, di total keseluruhan masyarakat yang terpapar Covid-19 sebanyak 2242 dengan rincian, 16 orang dirawat, 407 isolasi mandiri, 1798 dinyatakan sembuh dan meninggal 21 orang.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Mamuju, Alamsyah Thamrin juga mengatakan, untuk menetukan adanya varian Delta di Kabupaten Mamuju seharusnya melalui BBLK Makassar.

“Itu kami tidak tahu. tapi yang jelas sampel yang kami kirim ke Makassar itu melalui BBLK. Dan pernyataan BBLK bahwa dia belum pernah untuk menentukan bahwa ada varian delta itu di Mamuju,” sebutnya.

Dia juga mengaku telah berkomunikasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulbat untuk mengklarifikasi adanya isu varian delta yang masuk ke Mamuju.

“Tadi saya juga komunikasi dengan Dinkes Provinsi saya sampaikan bahwa tolong di klarifikasi ke pusat terkait dengan pengiriman sampel di Kabupaten Mamuju ke BBLK Makassar itu. Dan pengakuan BBLK Makassar belum pernah melakukan pengiriman sampel ke pusat,” ungkapnya. .

Olehnya itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakar Kabupaten Mamuju untuk tidak panik dengan isu yang beredar tersebut. Dia juga meminta masyarakat untuk tetao taat menjalani protokol kesehatan.

“Harapan kami dari Dinkes Mamuju bahwa masyarakat jangan panik menanggapi berita ini karena ini belum tentu ada kebenarannya,” tutup Alamsyah Thamrin,

zul/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar