MATENG, DIKITA.id – Dalam rangka mendorong peningkatan kualitas dan produktifitas panen jagung, Anggota Komisi IV DPR RI bersama Kementrian Pertanian RI menggelar Bimbingan Tehnik dan Sosialisasi.
Bimtek dan Sosialisasi yang berlangsung di Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah ini mengusung tema, Penanganan Panen dan Pascapanen untuk meningkatkan Kualitas Jagung, Sabtu (3/2/24).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka (SDK), bersama Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil, Kementrian Pertanian diwakili oleh Muh. Yanto, Ketua DPRD Mamuju Tengah, Arsal Aras, Sekretaris dinas Pertanian Kabupaten Mamuju Tengah, Nursain, Anggota DPRD Kabupaten Mamuju Tengah, Markus serta sebanyak 300 petani di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Pertanian Mamuju Tengah memaparkan, sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi kabupaten Mamuju Tengah.
“Sektor pertanian kami memberikan kontribusi besar pertumbuhan ekonomi, seperti perkebunan sawit dengan luas kurang lebih 12 ribu hektar, juga tanaman pangan seperti padi,” kata Nursain.
Untuk itu ia berharap agar kegiatan ini dapat memberikan nilai tambah lebih untuk para petani khususnya jagung.
“Kami juga menyucapkan banyak terimakasih kepada bapak SDK, yang terus memberikan perhatiannya untuk Mamuju Tengah. Komitemen beliau membangun Mamuju Tengah tentu tidak bisa kita ragukan lagi,” kata Nursain
Ditempat yang sama, Ketua DPRD Mamuju Tengah Arsal Aras juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementrian Pertanian dan Anggota Komisi IV DPR RI yang terus membawa sejumlah program khususnya pertanian di Mamuju Tengah.
“Pak SDK ini luar biasa, setiap tahun beliau hadir di Mamuju Tengah dengan sejumlah program. Beliau terus memberikan perhatian terhadap petani dan nelayan di Mamuju Tengah,” sambut Arsal.
Ia juga menyampaikan sejumlah keluhan petani diantaranya sulitnya mendapatkan pupuk. Untuk itu ia berharap melalui SDK di Komisi IV DPR RI, masyarakat dapat memperoleh solusi dari sulitnya pupuk.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka dalam sambutannya menyampaikan komitmennya untuk terus memajukan sektor pertanian dan perikanan di Sulawesi Barat.
“Saya sejak dilantik di DPR RI, yang pertama saya perjuangkan harga sawit. Alhamduulillah saat itu harga sawit menyentuh angka 3 ribu rupiah. Hingga akhirnya kebijakan hilirisasi pemerintah yang ternyata berimbas pada turunnya harga. Tapi saat ini harga sawit mulai stabil lagi,” ungkap SDK.
Untuk kelangkaan pupuk, ia menyampaikan saat ini kuota pupuk subsidi memang tidak banyak. Dengan sejumlah program yang telah kami turunkan, pupuk organik sebanarnya bisa menjadi alternatif untuk menggantikan pupuk kimia.
np/rfa
Komentar