Dorong Akselerasi Ekspor Turunan Sawit, SDK Gelar Bimtek di Mateng

MATENG, DIKITA.id – Badan Karantina Indonesia bersama Anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka (SDK) menggelar kegiatan bimbingan teknis akselerasi ekspor produk turunan sawit di berlangsung di aula Amaliah Hotel, Kabupaten Mamuju Tengah, Senin (9/10).

Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Mamuju Tengah, Arsal Aras, Kepala Badan Karantina Indonesia, Agus Haryono, Sekretaris Dinas Pertanian Mamuju Tengah, Jamaluddin serta ratusan petani di Kabupaten Mamuju Tengah.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Mamuju Tengah Arsal Aras menyampaikan apresiasinya kepada Anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka yang terus memberikan perhatiannya kepada Mamuju Tengah khususnya dalam bidang Pertanian.

“Baru kali ini kita benar-benar merasakan ada anggota DPR RI yang setiap tahun datang ke Mamuju Tengah dengan banyak bantuan, baru SDK yang begini,” kata Arsal.

Ia menyampaikan, saat ini kemarau menjadi salah satu masalah bagi para petani sawit khususnya di Mamuju Tengah.

“Kemunculan ulat api akibat kemarau dan efek elnino yang berkepanjangan ini juga menjadi masalah kami di Mamuju Tengah, kami berharap ini juga mendapat perhatian dari pemerintah pusat melalu bapak SDK dan semoga harga sawit terus bisa naik ditahun-tahun mendatang,” harap Arsal.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka (SDK) menyampaikan, sejak dilantik pada 2019 lalu, harga sawit hanya kisaran 600 – 700 rupiah perkilo, kemudia ia bersama mentri pertanian saat itu berdiskusi dan mencari solusi agar harga sawit bisa naik.

SDK berharap, petani kita tidak lagi hanya mengekspor CPO tapi juga berbagai turunannya sebab saat ini CPO kita masih bergantung pasar global. Jika kita bisa banyak mengekspor turunan sawit maka kesejahteraan petani akan lebih baik.

“Saat ini produksi sawit kita mencapai 45 juta ton CPO, sementara kebutuhan kita berkisar 8 juta ton. Didesainlah sawit ini punya banyak turunan,” kata SDK.

Kegiatan in juga dilanjutkan dengan pemberian materi bimbingan teknik oleh Badan Karantina Indonesia.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar