Percepat Digitalisasi Layanan, BPJS Kesehatan Mamuju Bentuk Tim Edukator Mobile JKN

MAMUJU, DIKITA.id – BPJS Kesehatan terus mengembangkan digitalisasi pelayanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) agar memudahkan peserta dalam mengakses layanan di fasilitas kesehatan. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mamuju, St. Umrah Nurdin mengatakan, hal tersebut tentu harus dibarengi dengan kolaborasi bersama fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN.

“Salah satu peningkatan mutu layanan program JKN adalah melalui digitalisasi. Kami mohon dukungan dari seluruh faskes untuk mengupayakan berbagai cara dalam meningkatkan digitalisasi JKN. Terutama penggunaan Aplikasi Mobile JKN bagi pasien yang dilayani di sana,” ungkap Umrah.

Umrah mengungkapkan bahwa sampai saat ini capaian penggunaan Aplikasi Mobile JKN di Kabupaten Mamuju masih rendah. Ia berharap setiap fasilitas kesehatan agar dapat membentuk tim Edukator Aplikasi Mobile JKN kepada peserta. Hal tersebut tentunya diharapkan akan sejalan dengan capaian Universal Health Coverage (UHC) yang telah diraih oleh Kabupaten Mamuju.

“Meski Kabupetan Mamuju sudah UHC, tetapi untuk layanan digital masih perlu dikembangkan lagi. Karena capaian peserta JKN yang mengakses layanan digital pada Mobile JKN tidak sampai 30%,” jelasnya.

Sementara itu, Staf Bagian Rekam Medis RSUD Kabupaten Mamuju Albertin Kabangkawa mengungkapkan bahwa 30% pasien yang mengakses Aplikasi Mobile JKN tersebut ternyata juga perlu dilakukan pendekatan lebih lanjut, karena peserta yang belum mendapatkan edukasi biasanya tidak mengikuti aturan yang berlaku.

“Biasanya peserta yang mengambil nomor antrean online datang seenaknya sendiri. Oleh karena itu perlu dilakukan edukasi terlebih dahulu sebelum Aplikasi Mobile JKN banyak digunakan peserta untuk melakukan layanan Program JKN,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Petugas Pemberian Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) Puskesmas Binanga, Neneng Susanti. Menurutnya, masih banyak juga masyarakat yang belum bisa mengakses layanan Aplikasi Mobile JKN dikarenakan terkendala jaringan dan perangkat handphone.

“Sering kami lakukan sosialisasi aplikasi Mobile JKN sampai turun ke masyarakat langsung. Tetapi banyak peserta JKN yang belum bisa mengakses aplikasi dikarenakan jaringan di pedesaan yang masih terbatas, selain itu banyak masyarakat yang tidak memiliki smartphone. Jadi belum bisa mendapatkan edukasi Mobile JKN secara baik,” jelasnya.

hs/af/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar