Hari Ketiga Pantau SKB CPNS Sulbar, Begini Harapan Ombudsman

MAMUJU, DIKITA.id – Memasuki hari ketiga  pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Sulbar tahun 2020 masih berjalan normal. ungkap Lukman Umar Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sulbar. Jumat, (04/09/20).

Lukman juga mengatakan, tim pemantau Ombudsman masih terus bekerja memantau jalannya proses pelayanan yang diberikan oleh panitia kepada peserta seleksi. “Sampai hari ini tim Ombudsman masih terus  mengawas dilapangan untuk melihat secara langsung pelayanan panitia dari BKD maupun pelayanan UPT BKN kepada semua peserta seleksi,” ungkap Lukman.

Secara umum kata Lukman, pelaksanaan ujian sejak hari pertama sampai hari ini, masih berjalan lancar, protokol kesehatan juga masih diterapkan dengan maksimal oleh panitia termasuk kelengkapan yang lain.

Adapun temuan-temuan dari tim Ombudsman langsung dikordinasikan ke pihak panitia sebagai saran perbaikan dan segera dilaksanakan.

Sebelum melakukan registrasi peserta diarahkan mencuci tangan, cek suhu tubuh kemudian mengambil kartu ujian, dan kode PIN peserta.

Selanjutnya menandatangani daftar hadir. Tidak hanya itu peserta ujian juga harus melewati dua tahap pemeriksaan tubuh untuk mengecek apakah ada peserta yang memakai unsur logam seperti, gelang, anting, cincin, dan aksesoris lainnya.

Pemeriksaan oleh panitia dibantu petugas UPT BKN Mamuju dan pemeriksaan kedua sebelum masuk ruang ujian oleh panitia dilakukan  cek fisik menggunakan detanator logam dan mengecek kecocokan peserta dengan KTP untuk menghindarinya pelaku joki.

Menurut Lukman, pelaksanaan seleksi CPNS sekarang sudah cukup baik dan sangat baik. Namun demikian kata Lukman, kalau bicara biologi, namanya ada tabel periodik yang dipengaruhi dua hal yaitu genetiknya dan lingkungan. Kalau genetik sudah bagus yang di khawatirkan itu lingkungannya.

“Maksud saya, kalau CPNS yang sudah bagus ini dikelola oleh tata kelola yang buruk maka akan buruk. Harapan kita kedepan CPNS yang muda dan energik ini, mampu menciptakan lingkungan kerja yang profesional, partisipatif dan inovatif, dengan harapan bisa memperbaiki good governance,” pungkas Lukman. (ali/rfa)

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar