Usai Ulas Hubungan Bugis-Melayu, UMI dan Universiti Malaya Tindak Lanjut Kerja Sama

MAKASSAR, DIKITA.id – Diskusi terbatas antara Univeritas Muslim Indonesia (UMI) dan Universiti Malaya, Malaysia mengulas hubungan Bugis dan Melayu yang bertajuk “Perjumpaan Bugis dan Melayu: Meneroka Islam di Johor”, Kamis (4/3/2021).

Dalam keterangan resmi yang diterima, diskusi yang diselenggarakan langsung oleh JK Research Centre UMI ini menghadirkan dua pembicara utama yang merupakan delegasi dari UMI dan Universiti Malaya, Senin (8/3/2021).

Sebagai pembicara pertama, Prof Hattah Fattah memberi pengantar tentang interaksi sejarah Bugis-Makassar dengan orang malayu sampai dengan sejarah pengaruhnya di Malaysia, terutama di Johor dan Selangor.

“Karakter dan budaya Bugis Makassar yang menjadi alasan mengapa orang Bugis-Makassar bisa beradaptasi di negeri rantau bahkan beberapa budaya ini bisa menjadi solusi dari berbagai permasalahan bangsa yang sedang dihadapi,” kata Hatta Fattah yang juga Ketua JK Research Centre of UMI, Senin (8/3/2021).

Tindak Lanjut Kerja Sama

Sementara itu, Prof Ruslan menjelaskan dengan rinci sejarah interaksi orang-orang Bugis Makassar dengan orang Melayu di Malaysia mulai dari sejarah masuknya orang Bugis Makassar di Malaysia sampai dengan keturunannya yang telah menjadi sultan di Johor dan menjadi perdana menteri di Malaysia.

“Ada 2 (dua) daerah dimana orang Bugis Makassar mendominasi bahkan hampir semua penduduknya sekitar 90% adalah keturunan Bugis Makassar yaitu di Kampung Benut Pontian, Malaysia dan Kampung Lepau di Pangerang hampir 100%,” ungkap Prof Ruslan.

Pasca diskusi, pihak UMI dan Universiti Malaya bersepakat akan menindaklanjuti kegiatan ini dengan kerja sama antar kedua universitas.

Menurut Prof Hattah beberapa kegiatan yang mungkin akan digagas bersama lewat JK Research Center di antaranya seminar, penelitian bersama, dan diskusi akademik. “Dan pada akhirnya beliau berharap kerja sama ini akan memberikan manfaat bukan hanya kepada kedua universitas tapi juga akan mempererat dan memberikan manfaat yang besar pada kedua negara yaitu Indonesia dan Malaysia,” tutupnya.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar