Surat Kaleng Pilkada Beredar, Koalisi Mamuju KEREN Sebut Itu Perilaku Kampanye Kotor

MAMUJU, DIKITA.id – Beredarnya selebaran yang seolah mengatasnamakan Paslon 01 pada Pilkada Mamuju 2020 Siti Sutinah Suhardi bersama Ado Mas’ud, menuai tanggapan Koalisi Mamuju KEREN.

Foto : Surat Kaleng Yang Beredar di Pilkada Mamuju 2020.

“Kami menganggap ini adalah sistem politik adu domba dan pelakunya harus segera diungkap,” kata Ketua Relawan Mamuju KEREN Paslon 01, Hajrul Malik, Selasa 8 Desember 2020.

Hajrul Malik mengungkapkan bahwa pihaknya ingin Pilkada Mamuju 2020 tetap adem, damai dan tidak ada pihak dari Paslon manapun yang terlalu memaksakan kehendak.

“Kami harapkan pihak berwenang segera menindaklanjuti pengedar selebaran yang telah merusak nama baik Paslon 01,” katanya.

Dia menganggap bahwa sistem tersebut adalah Playing Victim yakni salah satu strategi dalam dunia politik untuk memposisikan diri sendiri sebagai korban.

“Tujuannya adalah untuk menarik simpati masyarakat dan dengan demikian diharapkan masyarakat akan membela dia, merasa kasihan dan iba kepada dirinya,” kata Hajrul Malik.

Namun, kata Hajrul Malik, masyarakat yang ada di Kabupaten Mamuju sudah cerdas, sehingga apapun yang dilakukan oleh Paslon tertentu tidak akan berpengaruh terhadap pilihan hatinya 9 Desember 2020 nanti.

“Mereka tidak sadar kalau strategi menyebar selebaran ini adalah cara kuno dan basi yang malahan akan menjadi boomerang buat mereka,” katanya.

Senada dengan itu, ketua koalisi Mamuju Keren, Muhammad Reza juga menegaskan hal yang sama. Ia bahkan menyebut praktek Playing Victim telah menciderai semangat demokrasi di Pilkada Mamuju.

“Perilaku sekaligus pelaku kampanye kotor seperti mendramatisir diri sebagai korban untuk menarik simpatik sangat berdampak negatif bagi Pilkada Mamuju yang ingin kita ciptakan berjalan kondusif. praktik ini menciderai spirit demokrasi.” ucap Reza.

Diketahui bahwa srategi Playing Victim coba dilakukan di Pilkada Mamuju, memposisikan diri sebagai korban dari selebaran seolah-olah orang Tapalang yang jadi korban fitnah dan hinaan yang tujuannya untuk meraih simpati dari masyarakat Tapalang.

eka/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar