MUI Sulsel Hadiri MUSRA II, Diskusi Kriteria Calon Pemimpin Bangsa

MAKASSAR, DIKITA.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan menghadiri kegiatan Musyawarah Rakyat (MUSRA) II di Gedung Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Sabtu (12/11/2022). MUSRA turut dihadiri Sekretaris MUI Sulsel Prof Sukardi Weda mewakili Ketua Umum MUI Sulsel.

MUSRA II diadakan untuk mencari pemimpin rakyat, melanjutkan agenda kerakyatan. MUSRA II juga menggelar diskusi publik, yang menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Dr Adi Suryadi Culla yang juga Pakar dan Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin dan Khairul Amir.

Ketua Panitia MUSRA Nasional, Panel Barus mengatakan maksud dari MUSRA II ini adalah untuk menjaring aspirasi rakyat tentang siapa yang layak menjadi pemimpin bangsa ke depan.

Budi Arie Setiadi yang juga Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi Republik Indonesia, sekaligus Ketua Umum Projo, dalam sambutannya mengatakan MUSRA II, satu hal yang paling penting adalah persatuan nasional, persatuan Indonesia.

“Kita harus tetap mempertahankan persatuan Indonesia, yang telah dikumandangkan oleh para pemuda, ada Yong Celebes, ketika itu. MUSRA adalah forumnya rakyat, forum kita semua. Aspirasi rakyat paling penting,” ujarnya.

MUSRA juga bertujuan untuk mendiskusikan agenda-agenda kebangsaan dan kriteria Presiden dan Wakil Presiden. Modal untuk menjadi negara besar adalah persatuan, dan Makassar adalah pelopor persatuan dan kesatuan bangsa.

Adi Suryadi Culla memaparkan untuk memilih pemilih yang rasional dalam perjalanan bangsa ke depan, memilih pemilih harus hati-hati, harus benar-benar selektif. “Saat ini banyak calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang muncul, untuk itu rakyat harus memilih secara cerdas dan selektif,” ujarnya.

Pemimpin terpilih bukan karena kualitasnya, tetapi karena pencitraan dan popularitas. Menurutnya, kriteria paling penting bagi pemimpin adalah integritas, menyangkut kejujuran, keteladanan. Kedua berkarakter visioner, ketiga kompetensi, yakni berpengalanan, dan memiliki kompetensi manajerial.

Keempat tegas dan berani, kelima adalah adil dan merakyat, dan keenam adalah memiliki jiwa kebangsaan dan mampu menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. “Ketujuh memiliki elektabilitas dan akseptabilitas, sehingga pemimpin yang terpilih nantinya dapat mewujudkan Indonesia sebagai negara yang maju dan kuat,” ujarnya.

Pada MUSRA tersebut Sukardi Weda, yang juga Ketua Badan Pembina Seni Mahasiswa (BPSM) Sulsel, memberikan masukan bahwa pemimpin ke depan harus memberikan prioritas pada bidang pendidikan, rasa aman, menciptakan wirausaha baru, dan mampu menumbuhkan kreativitas pekerja seni.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar