MAMUJU, DIKITA.id – Upaya peningkatan layanan Program JKN khusus pasien Human Immunodeficiency Virus (HIV), Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), dan Tuberculosis (TB) terus ditingkatkan. Penanggung Jawab Program TB Provinsi Sulawesi Barat, Harsalim mengungkapkan pentingnya dilakukan sosialisasi layanan Program JKN terkhusus HIV/AIDS dan TB untuk seluruh fasilitas kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat.
“Sudah ada regulasi BPJS Kesehatan terkait layanan HIV/AIDS dan TB yang seharusnya sudah tuntas di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Apabila ada kasus spesialistik baru bisa dilayani di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Untuk saat ini hanya beberapa kasus Multi Drug Resistant (MDR) bisa dilakukan rujukan ke Rumah Sakit MDR, tetapi apabila sudah agak mereda sakitnya bisa lanjut di FKTP,” jelas Harsalim, Senin (12/09).
Senada dengan hal tersebut, Penanggung Jawab Program HIV/AIDS Provinsi Sulawesi Barat, Nurul Iman menuturkan banyak pasien saat ini yang belum mengetahui alur Program JKN untuk penyakit HIV/AIDS.
“Kasus pasien yang langsung ke rumah sakit dikarenakan ada masalah privasi. Mereka merasa malu apabila sakitnya harus diketahui oleh banyak orang. Sehingga menurutnya langkah paling baik langsung ke rumah sakit untuk melakukan konsul penyakitnya,” sampainya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mamuju, St. Umrah Nurdin berharap semua pihak yang terlibat dalam layanan pengobatan untuk pasien HIV/AIDS dan TB dapat berkolaborasi dengan baik mengawal pasien-pasien yang membutuhkan penanganan segera. Karena Program JKN melayani semua penyakit selama sesuai dengan indikasi medis.
“Agar berkordinasi dan menyamakan persepsi antar stakeholder yang terlibat dalam layanan HIV/AIDS dan TB. Terkait alur rujukan, kami berharap tidak ada tumpang tindih dalam layanan, sesuaikan dengan regulasi yang berlaku. Oleh karena itu yang paling penting tetap memastikan pasien terlayani dengan baik dan tidak ada keluhan,” tuturnya.
hs/af/rfa
Komentar