Kepala LLDikti IX: UMI Kampus Unggul, Maba UMI Patut Bersyukur Kuliah di UMI

MAKASSAR, DIKITA.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Pekan Pesantren Virtual untuk mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022, Kamis (5/8/2021). Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) IX Prof Dr Jasruddin Daud hadir memberikan materi “Strategi Perguruan Tinggi dalam Mempersiapkan SDM Berkarakter Menuju World Class University”.

Di awal penyampaian materi, Prof Jasruddin mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru UMI. “Selamat datang di kampus yang unggul, mahasiswa baru UMI harus bersyukur karena UMI merupakan perguruan tinggi swasta terbaik di luar Pulau Jawa dan perguruan tinggi swasta yang pertama kali mendapat akreditasi Unggul di luar Pulau Jawa. Setelah lulus nanti anda akan menjadi generasi unggul yang siap berkarya, beremansipasi di dalam pengembangan ilmu pengetahuan di era global ini,” ucapnya.

Selanjutnya Prof Jasruddin memaparkan tiga cara dalam mempersiapkan diri memasuki era global. Pertama, mahasiswa harus melek teknologi di era revolusi industri 4.0. “Apapun program studinya harus melek teknologi, karena semua bidang ilmu sekarang ini menggunakan teknologi untuk bisa berkembang,” tukasnya.

UMI, sebut Prof Jasruddin, adalah salah satu perguruan tinggi yang sudah menerapkan Learning Management System (LMS) dalam pembelajaran artinya semua civitas akademika yang hadir saat ini, dosen-dosen semua sudah menguasai teknologi dalam pembelajaran.

UMI juga sedang mempersiapkan diri untuk masuk dalam ranking perguruan tinggi dunia, karena UMI sudah masuk dalam ranking perguruan tinggi nasional. “Di tahun 2022 UMI punya mimpi besar dan UMI akan mencapai itu. UMI akan masuk 1.000 perguruan tinggi dunia, dengan begitu UMI bisa mengklaim sebagai world class university, universitas berkelas internasional yang berarti UMI sama dengan perguruan tinggi terbaik dunia lainnya,” ungkapnya.

Mempersiapkan Mahasiswa Memasuki Era Global

Selain itu, Prof Jas sapaan akrabnya, memberikan apresiasi pelaksanaan pesantren virtual dilaksanakan di masjid dengan protokol kesehatan yang ketat. Tema yang diangkat dalam Pekan Pesantren Virtual kali ini adalah bagaimana mempersiapkan diri memasuki era global dan berperan aktif sehingga mahasiswa tidak dilindas oleh artificial intelligence atau kecerdasan buatan.

“Manusia tidak kalah bersaing dengan robot, karena sesungguhnya manusialah yang menciptakan robot ini. Oleh sebab itu, setiap manusia harus mau mempersiapkan diri untuk larut dalam era teknologi,” kata Prof Jasruddin.

Teknologi adalah produk ilmu pengetahuan yang kemudian dikerjakan oleh manusia dan ilmu pengetahuan sumbernya hanya satu yaitu dari Allah SWT. “Manusia merupakan makhluk Allah yang istimewa, karena manusia mempunyai potensi dzikir dan juga potensi pikir, itulah kehebatan manusia makanya dia menjadi makhluk yang utama, yang mulia,” tuturnya.

Kedua, harus menguasai bahasa internasional. Pergaulan internasional memaksa mahasiswa bisa menguasai bahasa internasional. Menuju world class university, UMI saat ini sedang mempersiapkan sehingga lulusan UMI paling tidak menguasai satu bahasa internasional. “Maka persiapkan dari sekarang, kalau mau masuk di era global, era digital, anda harus bisa berkomunikasi secara internasional,” pesan Prof Jasruddin.

Ketiga, harus memiliki jiwa kewirausahaan. Yang dimaksud adalah bagaimana anda mempersiapkan diri dan menjual kemampuan yang anda miliki. “Segudang ilmu yang dimiliki tapi tidak bisa bermanfaat untuk orang lain maka itu tidak ada gunanya,” katanya.

Pesan Prof Jasruddin

Menurutnya, orang yang bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi hari ini karena orang tersebut bisa membaca ciri-ciri alam, yakni bisa mempelajari ilmunya Allah yang dititipkan melalui ciptaan-ciptaanNya. Adapun orang yang cerdas adalah orang yang mau mengenal dan mengetahui Tuhannya.

“Seharusnya, semua mahasiswa harus mau mengejar predikat yang disebut dengan ulil albab karena mereka mau berpikir tentang ciptaan tuhan. Manusia ulil albab adalah manusia yang menyayangi semua ciptaan tuhan, seorang muslim tidak akan menyepelekan ciptaan tuhan sedikitpun karena tidak ada satupun yang diciptakan tuhan itu dalam keadaan sia-sia,” jelasnya.

Mengakhiri materinya, Prof Jasruddin berpesan kepada mahasiswa baru untuk mengikuti perintah kedua orang tua, “Kalau anda mau sukses jangan sepelekan peran dan doa orang tua,” pungkasnya.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar