Kegiatan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar, WR I: FS UMI Jadi Pusat Pengembangan Bahasa Asing

MAKASSAR, DIKITA.id – Dalam menjalankan program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek, Universitas Muslim Indonesia (UMI) telah melakukan berbagai kesiapan.

Salah satunya adalah memasifkan sosialisasi Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar ke seluruh Fakultas lingkup UMI. Seperti yang dilaksanakan di Fakultas Sastra (FS) UMI, Jumat (12/7/2021).

Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor I UMI Dr Ir H Hanafi Ashad MT IPM mengungkapkan bahwa kegiatan dari Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar tercatat delapan jenis kegiatan. Namun, kata Hanafi Ashad, UMI sendiri membuat 4 kegiatan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar dari internal dengan tetap sejalan pada yang delapan jenis.

“Ada delapan kegiatan di Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Namun yang wajib di UMI ada empat,” kata Hanafi Ashad dalam keterangan resminya yang diterima, Senin (12/7/2021).

Keempat kegiatan itu kata Hanafi Ashad, yaitu mendorong Kemampuan Bahasa Asing, Kemampuan IT (Teknologi), Kemampuan Entrepreneur (Wirausaha), dan Leadership (Kepemimpinan).

“Bahasa Asing itu dipusatkan di FS, IT ditempatkan di Fakultas Ilmu Komputer (Fikom), Entrepreneur di Fakultas Pertanian, dan Kepemimpinan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI,” jelas Hanafi Ashad.

Dengan demikian, disebutkan Mantan Dekan dua periode Fakultas Teknik (FT) UMI ini, setiap prodi diharapkan menyusun kembali level capaian baik untuk mahasiswa internal maupun yang ekstern peminat kemampuan bahasa Asing.

“Jadi level capaiannya harus ditingkatkan untuk mahasiswa Fakultas Sastra. Jadi jika sebelumnya levelnya dua, dengan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar, levelnya ditingkatkan menjadi tiga misalnya,” tegas Hanafi Ashad.

Dalam kegiatan sosialisasi dilakukan secara hybrid, memadukan offline dan online. Nampak hadir secara offline Dekan Fakultas Sastra Prof Dr H Basri Dalle MHum dan jajaran pimpinan. Sedangkan dosen Fakultas Sastra mengikuti secara online. Hadir pula Tim KMMB UMI Dr Mais Ilsan MS dan Dr Tsalis.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar