Kasus Virus Corona di Sulbar Capai Angka 1000, Ini Kata Jubir Satgas Covid-19

MAMUJU, DIKITA.id – Total positif virus corona mencapai 1000 kasus di provinsi Sulbar. Dari 1000 kasus itu, 816 sudah dinyatakan sembuh, 14 orang meninggal dunia, dan selebihnya masih menjalani perawatan.

Mencapainya angka 1000 itu setelah adanya tiga tambahan kasus positif covid-19 pada hari ini, Rabu (28/10). Tiga tambahan kasus tersebut masing-masing dari Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) laki-laki IM, 45 tahun, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) perempuan YA, 39 tahun, serta Kabupaten Majene laki-laki RI, 38 tahun.

Data dari gugut tugas penanganan covid-19 Sulbar, dari enam kabupaten di Sulbar, Kabupaten Polman penumbang banyak covid-19 mencapai 445 kasus, disusul Kabupaten Mamuju sebanyak 320 kasus, 82 orang dari Kabupaten Majene. Sedangkan tiga Kabupaten lainnya, Mamasa, Mateng dan Pasangkayu masing-masing 51 kasus.

Meningkatnya kasus di covid-19 Sulbar seperti menjawab bahwa Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 40 Tahun 2020 Tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian yang diterbitkan pada 31 Agustus 2020 tidak terlalu berpengaruh dalam memutus mata rantai penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

“Saya tidak mengatakan gagal Pergub. Tetapi pemerintah selalu menginginkan untuk tetap kita produktif baik menjalankan perekonomian atau aktivitas apa saja tetapi tetap menjalankan protokol kesehatan. Disitu intinya sebenarnya,” kata Jubir Satgas Covid-19 Sulbar, Safaruddin Sanusi saat diwawancarai awak media disalah satu warkop di Mamuju, sore tadi.

Kepala Dinas Kominfo Sulbar ini meminta kepada masyarakat untuk betul-betul menerapkan protok covid-19 yang sudah dianjurkan pememintah dalam beraktivitas seperti membiasakan cuci tangan dengan hand sanitizer atau menggunakan sabun, menggunakan masker dan menjaga jarak.

“Kepada masyarakat agar 3M  harus diberlakukan, mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak. Tidak boleh juga masyarakat dilarang beraktivitas karena ini menyangkut masalah kehidupan berkalanjutan,” ungkapnya.

“Dan kita harapakan generasi mudah lebih proaktif, lebih inovatif dan produktif dalam beraktivitas menghadapi covid-19,” sambugnya.

Zul/Rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar