Kadin Bantu Pemrpov Sulbar 100 Tabung Oksigen untuk Penanganan Covid 19

MAMUJU, DIKITA.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulbar, menyalurkan bantuan sebanyak 100 tabung oksigen medis beserta regulator kepada Pemerintah Provinsi Sulbar.

Ketua Kadin Sulbar, Taslim Tammauni mengatakan bantuan ini merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan. Mengingat beberapa pekan lalu, nyaris semua RS di Sulbar kesulitan mendapatkan oksigen.

“Selama ini kurang sekali, makanya kami pikir penting beli tabung oksigen. Saya pesan 200 tabung,” kata Taslim, Rabu (8/9).

Seratus tabung oksigen itu disalurkan ke Pemerintah Provinsi yang diterima langsung oleh Wagub Enny Angraeny Anwar dan Kepala Dinas Kesehatan. Sementara 50 disalurkan ke RS Bhayangkara Sulbar.

“Sisanya 50 tabung, kami simpan untuk kebutuhan masyarakat. Jadi kalau misalnya ada wartawan atau keluarganya butuh, kami siapkan,”ujarnya.

Wakil Gubernur Enny Anggraeni Anwar mengapresiasi Kadin Sulbar yang telah membantu ketersediaan tabung untuk kebutuhan pasien di Rumah sakit.

Ia berharap, dengan adanya bantuan tersebut kebutuhan oksigen untuk pasien di Sulbar bisa segera terpenuhi.

“Kita berharap dengan bantuan ini bisa membantu kebutuhan oksigen di Sulbar,” kata Enny usai menerima bantuan oksigen tersebut di Rujabnya.

Wakil Gubernur Sulbar, meminta Kadin agar  menjadi pelopor dalam penerapan protocol kesehatan pencegahan covid 19 sehingga masyarakat semakin patuh.

“Kami Harap, kadin bisa mengajak warga menerapkan prokes,  utamanya menggunakan masker dan menjaga jarak, serta mencuci tangan sering. Supaya kepatuhan dalam prokes bisa meningkat di tengah masyarakat di Sulbar,” ungkap Enny Angraeni Anwar.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Asran Masdy menjelaskan, bantuan itu akan disalurkan masing-masing 10 tabung ke kabupaten. Sisanya sebanyak 40 tabung disimpan di RS Regional Sulbar sebagai Rumah Sakit rujukan Covid-19.

“Enam kabupaten berarti total 60, sisanya 30 di RS Regional dan sisanya 10 tabung kita simpan untuk stok cadangan,” kata Asran.

Asran menambahkan bahwa bulan lalu, RS Regional Sulbar memang kewalahan mengatasi masalah oksigen. Hampir semua rumah sakit, kata dia, kesulitan mendapat karena stok terbatas dari Pare-Pare, Sulsel.

Namun beruntung, bulan September ini terjadi penurunan kasus. Seiring dengan itu, jumlah pasien yang dirawat menggunakan oksigen ikut menurun.

“Bulan kemarin kita sesak napas dengan kebutuhan oksigen. tapi sekarang pasien menurun dan stok tabung sudah ada, jadi kita tetap simpan untuk kebutuhan mendadak,” tandasnya.

(rfa)

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar