Jalan Panjang UMI Menuju Akreditasi Unggul, Pandemi Tidak Menghalangi Prestasi

MAKASSAR, DIKITA.id – Universitas Muslim Indonesia (UMI) telah dikenal masyarakat luas sebagai perguruan tinggi yang terkemuka. Kualitas Perguruan tinggi yang didirikan pada 23 Juni 1954 ini sudah disejajarkan dengan deretan perguruan tinggi berkelas nasional bahkan internasional.

Meski swasta, UMI mampu menempati posisi papan atas di jajaran perguruan tinggi dengan kualitas terbaik. Ini terbukti dengan raihan prestasi UMI dalam bentuk akreditasi institusi ‘Unggul’ dari pemerintah. Akreditasi tertinggi dalam Instrumen Suplemen Konversi (ISK) ini diraih UMI sebagai pengakuan pemerintah atas kualitas UMI.

Dibalik capaian besar UMI dengan sederet prestasi dan akreditasi membanggakan itu, ada jalan panjang yang dilalui. Beratnya perjuangan menuju ke titik ini bukanlah isapan jempol belaka.

Perjalanan Akreditasi Institusi

Kampus bervisi ilmu amaliah, amal ilmiah, akhlaqul karimah, serta daya saing tinggi ini resmi ditetapkan oleh pemerintah lewat Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan akreditasi institusi ‘B’ pada 16 Januari 2014 lewat surat BAN-PT bernomor 018/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014. Sertifikat akreditasi institusi yang ditandatangani oleh Kepala BAN-PT Prof. Dr Mansyur Ramli di Jakarta, 16 Januari 2014.

Tiga tahun kemudian, UMI kembali mengajukan untuk reakreditasi. Namun, hasil maksimal yang dicapai pada saat itu hanya akreditasi ‘B’ lagi lewat surat keputusan BAN-PT 0364/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2017 pada 19 Januari 2017 oleh Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT Prof. T Basaruddin. Ini tidak kemudian menyurutkan semangat UMI untuk terus berbenah.

Hasilnya, pada 19 Desember 2018, UMI ditetapkan meraih Akreditasi Institusi ‘A’ tepat enam bulan masa jabatan Prof Dr Basri Modding SE MSi sebagai rektor. Keputusan ini bernomor 412/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2018 yang tetapkan oleh Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT Prof T Basaruddin di Jakarta. Raihan akreditasi A ini tidak membuat UMI jumawa dan berhenti untuk berkreasi.

“Akreditasi A itu ketika saya baru enam bulan dilantik jadi rektor, Saya pacu UMI untuk peningkatan kualitas pembelajaran, sumber daya manusia, penelitian, pengabdian masyarakat, sarana prasarana dan kualitas kepemimpinan,” kata Rektor UMI, Selasa, 15 September 2020, dilansir dari Medcom.id

Inovasi demi inovasi terus digenjot. Evaluasi demi evaluasi dilakukan kemudian menghasilkan solusi. Alhasil pada Selasa 28 September 2021 Masehi atau 21 Safar 1443 Hijriah, perguruan tinggi yang didirikan oleh para tokoh pemerintah, raja dan ulama ini dinobatkan oleh pemerintah sebagai lembaga pendidikan tinggi berakreditasi institusi ‘Unggul’ seperti tertuang dalam surat BAN-PT nomor 859/SK/BAN-PT/AK-ISK/PT/IX/2021.

Hal ini juga sekaligus mengukuhkan UMI sebagai perguruan tinggi berakreditasi Unggul ke-11 secara nasional dari empat ribu lebih perguruan tinggi di Indonesia dan juga yang pertama meraih akreditasi Unggul untuk perguruan tinggi negeri dan swasta di luar Pulau Jawa.

Dalam penilaian Akreditasi Unggul, ada empat indikator utama yang dinilai di antarannya mutu kepemimpinan dan kinerja tata kelola. Lalu mutu dan produktivitas luaran (outputs) dan capaian (outcomes). Kemudian, mutu proses, masyarakat, dan suasana akademik, dan terakhir adalah mutu input. UMI berhasil meraih skor maksimal dari semua indikator itu.

Dihantam Pandemi tapi tetap cetak prestasi peringkat bergengsi

2 Maret 2020 adalah awal mula masa kelam di Indonesia yang ditandai dengan kasus pertama Corona Virus Disease (Covid) 19. Lalu menyusul 19 Maret dua orang di Sulawesi Selatan dinyatakan postif covid. Pandemi ini lalu memporak-porandakan tatanan sosial, termasuk dunia pendidikan.

UMI kemudian bergerak cepat dengan membentuk Tim Crisis Centre Covid-19 yang berisikan pimpinan dan fakultas lingkup UMI. Sembari tetap berjibaku dan membangun solidaritas penanganan Covid-19, UMI juga tetap berjalan maksimal dengan mencetak sederet prestasi bergengsi, khususnya dalam pemeringkatan perguruan tinggi di sejumlah kategori dan berbagai lembaga pemeringkatan.

Tercatat, ada sederet pemeringkatan bergengsi yang menempatkan UMI dalam jajaran perguruan tinggi papan atas. Antara lain, pemeringkatan dalam klasterisasi perguruan tinggi oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud (2020) yang menempatkan UMI di posisi 64 (termasuk PTN/PTS) dari 2136 kampus yang masuk dalam klasterisasi.

Juga, UMI adalah PTS Terbaik di luar Pulau Jawa (versi klasterisasi PT Kemendikbud tahun 2020. Kemudian dari Kemenristek yakni UMI masuk dalam 100 top afiliasi Science and Technology Index (SINTA) tahun 2021 yang menempatkan kampus berjargon Unggul Mutu Islami itu di posisi 75 dari ribuan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.

UMI dua tahun berturut-turut ditetapkan sebagai PTS terbaik lingkup Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX yang digelar setiap tahun sekali dalam acara malam apresiasi LLDikti IX Award. Sederet kategori pemenang disabet UMI di acara bergengsi yang dihadiri pimpinan perguruan tinggi ini.

Tahun 2020, Webometrics (lembaga swasta pemeringkat PT berbasis website) juga menempatkan UMI di posisi 79 (termasuk PTN/PTS) secara nasional. Yang tidak kalah bergengsi adalah pemeringkatan dari The SCImago Institutions Rankings (SIR). Lembaga ini mencatatkan bahwa UMI adalah perguruan tinggi papan atas yang berada di posisi 47 secara nasional.

Dan terakhir yang paling bergengsi adalah pemeringkatan yang dilakukan oleh Unirank yang memberikan penilaian untuk seluruh perguruan tinggi Islam di seluruh dunia. Unirank mencatat bahwa UMI masuk dalam 100 besar perguruan tinggi Islam Terbaik Dunia, tepatnya di posisi 98.

Dari semua capaian baik akreditasi Unggul hingga pemeringkatan bergengsi itu diraih oleh UMI di saat semua orang sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar