Dorong Peningkatan Kesejahteraan Nelayan, SDK Buka Akses Permodalan

MATENG, DIKITA.id – Anggota Komisi IV DPR RI, DR. H. Suhardi Duka berharap pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) khususnya yang menyasar sektor kelautan dan perikanan lebih mudah diakses para nelayan agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat, DR. H. Suhardi Duka dihadapan ratusan nelayan saat temu teknis akses permodalan UMKM-KP (Kelautan dan Perikanan) di lapangan olah raga Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Mamuju Tengah. Rabu, (19/10/22).

Kades Lamba-lamba, Ariming Semmang menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Suhardi Duka yang menempatkan kegiatannya di desanya. Semoga mendapatkan manfaat bagi kami semua dan semoga terus dapat dilakukan. Ungkapnya.

Hadir pada kesempatan ini, mewakili dinas perikanan Mamuju Tengah, Awaluddin mengatakan, bahwa kehadiran Suhardi Duka bentuk perhatian kepada Desa Lamba-lamba yang jauh dari Jakarta.

Ia pun berharap bantuan permodalan ini tidak dipersulit tapi dipermudah.

“Semoga kedatangan pak Suhardi Duka membawa kesuksesan kepada masyarakat Desa Lamba-lamba. Kepada perbankan yang hadir, semoga dalam memberikan bantuan tidak mempersulit tapi mempermudah,” ucapnya.

Sambutan pihak KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), Dony Arifin Lubis yang diwakili oleh Sub Devisi Pengelolaan Risiko, menyampaikan, bahwa sebenarnya di KKP ada satu lembaga yang namanya lembaga pengelola modal usaha kelautan dan perikanan. Ini memberi akses modal, usaha-usaha sektor kelautan dan perikanan, baik itu nelayan, pengelola, pemasar, pembudidaya ikan maupun juga usaha barang.

Akses modal tersebut juga masih menggunakan jaminan, bisa didapat baik perorangan maupun kelompok, koperasi, CV dan PT, dengan bunga hanya 3 persen.

Foto : Temu teknis akses permodalan UMKM-KP (Kelautan dan Perikanan) di lapangan olah raga Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Mamuju Tengah. Rabu, (19/10/22).

Dalam sambutannya, Suhardi Duka menyampaikan, kehadirannya sekaligus ingin melepas rindu dengan warga Desa Lamba-lamba.

Kata SDK, di Indonesia ini ada pahlawan-pahlawan tapi profesinya masih ada dikelas bawah, yakni petani dan nelayan.

“Jika tidak ada petani kita mau makan apa, kalau tidak nelayan kita tidak makan ikan, ini bisa menyumbang stunting. Masalahnya memang harus sudah mulai dengan cara modern, tidak lagi dengan cara tradisional. Melaut harus sudah bisa mendeteksi spot potensi ikan, sehingga tidak menimbulkan ongkos yang banyak,” tutur SDK.

Sambung kata SDK, Olehnya itu, kita harus merubah cara menangkap, kalau dulu satu pancing, sekarang sudah bisa sampai 1.000 pancing, yah minimal naik 100 ikan. Sekarang ini ikan bisa diajak suatu tempat, dibuatkan tempat berupa rumpon sehingga ditempati ikan. Masalahnya rumpon mahal, rumpon tuna saja bisa sampai 100 juta atau 75 juta, nah modal ini susah diakses nelayan, sehingga kegiatan ini menghadirkan kementerian dan kelautan untuk membantu masyarakat, dengan bunga paling kecil 3 persen dan ini sangat murah, lebih rendah dari pada kredit usaha rakyat (KUR).

“Kalau rumpon tuna itu dikelola baik bisa menghasilkan besar, bisa 3 sampai 10 ekor tuna perhari, jika dijual bisa sampai sejuta perekor dan itu bisa membantu bayar kredit,” tutur SDK.
Ia juga mengatakan potensi tambak udang di Desa Lamba-lamba sangat bagus. Sehingga ia bisa membantu untuk kincir air, untuk proses pembesaran ikan, dan bisa dibantu dengar bibitnya, serta pompa air. Silahkan masyarakat buat kelompok dan kita upayakan bisa bantu, ucapnya.

“Yang penting saya hadir disini, untuk silaturahmi membantu mengembangkan sektor perikanan kita. Yang ingin memanfaatkan pinjaman ini baik perorangan atau kelompok silahkan, sisa bagaimana dibina dan dibantu oleh penyuluh,” pintanya.

anh/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar