Bupati Mamuju Bangun Konektivitas Pemerintah Sebagai Upaya Mendorong Produktivitas Petani

MAMUJU, DIKITA.id – Bupati Mamuju, Hj. St. Sutinah Suhardi terus bangun konektivitas pemerintah dalam mendorong produktivitas pertanian.

Hal ini disampaikan saat membukan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluhan Provinsi Sulawesi Barat di Kecamatan Tapalang dan Kecamatan Kalukku (18-19 April 2021), yang dihadiri Anggota DPR RI Komisi IV, DR. H. Suhardi Duka (SDK) dan Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Hj. St. Suraidah Suhardi. Minggu (19/04/21).

Foto : Pembukaan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluhan Provinsi Sulawesi Barat di Kecamatan Tapalang, Sabtu (18/04/21).

“Kita terus berupaya membangun konektivitas pemerintah baik Pusat, Provinsi hingga kabupaten demi mendorong produktivitas petani kita,” kata Sutinah Suhardi.

Ia menjelaskan, sebagai upaya pemecahan masalah ketahanan pangan, pemerintah akan terus berupaya menyelesaikan masalah petani dari hulu ke hilir dengan memanfaatkan teknologi pertanian hingga kemudahan kredit permodalan bagi para petani.

“Bimtek petani millenial yang kita lakukan hari ini sebagai upaya untuk mejadikan petani kita lebih berdaya saing, semua sentuhan ini perlahan tapi pasti akan terus mendukung petani untuk lebih produktif agar lebih sejahtera” katanya.

Ia berharap agar para petani khususnya petani millenial untuk benar-benar memanfaatkan kesempatan ini dengan menyerap ilmunya lalu mengimplementasikannya.

“Bagi para kaum millenial, jangan lagi sekedar bercita-cita untuk menjadi pegawai, sebab kalau kita serius menjadi petani dengan memanfaatkan teknologi pertanian, hasilnya akan jauh lebih besar dari seorang kepala dinas,” ucap Sutinah.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Hj. Suraidah Suhardi juga berharap agar petani dapat lebih produktif dan sejahtera dan merasakan kehadiran pemerintah untuk menyelesaikan perbagai permasalahan para petani.

“Jangan malu menjadi petani millenial, saya ingin menjadikan Tapalang ini menjadi pilot project untuk petani keren yang kedepan dapat melahirkan petani yang berdaya saing,” ungkap Suraidah Suhardi.

Ditempat yang sama, anggota DPR RI Komisi IV, DR. H. Sudhardi Duka (SDK) juga menguraikan, petani bisa sejahtera dan dapat menghasilkan hasil pertanian yang lebih banyak, jika petani memiliki kapasitas serta pintar dalam mengelola pertanian.

“Bagaimana caranya pintar? Ada dua, yang pertama adalah melalui lembaga formal, anak-anak kita sekolahkan di sekolah pertanian. Yang kedua adalah melalui lembaga pelatihan,” kata SDK.

SDK menuturkan, petani juga harus pandai melihat pangsa pasar. Agar petani mempunyai kejelasan harga saat panen tiba.

“Kalau pasarnya lagi bagus itu yang ditanam, kalau pasarnya lagi lesu jangan itu ditanam pasti harganya murah,” jelasnya.

Ketua DPD Partai Demokrat Sulbar ini berharap, dengan kegiatan Bimtek tersebut petani bisa banyak menyerap pengetahuan, agar kedepannya, penghasilan petani bisa jauh lebih baik.

“Kita coba perbaiki semua, sepanjang saudara-saudara punya nawaitu untuk jadi petani yang betul-betul lebih baik. Saya ingin lima tahun kedepan, saudara-saudara menjadi petani yang kaya, sudah bisa naik haji dan memiliki mobil,” harap SDK.

Pada kesempatan itu, mantan Bupati Mamuju dua periode ini juga menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan padi gunung yang tersebar di empat desa di Mamuju yaitu Botteng, Botteng Utara, Salletto dan Pati’di.

Hasil padi yang selama ini hanya satu ton per hektar, sudah harus naik hingga tiga kali lipat jika petani ingin sejahtera.

“Kalau kita hanya menanam padi, satu ton satu hektare penghasilannya, maka kota akan miskin sepanjang masa. Kita bisa sejahtera apabila kita mencapai tujuh ton per hektar,” demikian tutup SDK.

il/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar