Buka Bimtek dan Sosilisasi di Tommo, SDK Uraikan Manfaat Lahan Gambut

MATENG, DIKITA.id – Anggota Komisi IV DPR RI, DR. H. Suhardi Duka bersama Direktur Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut Kementrian LHK RI menggelar Bimbingan Tehnik dan Sosialisasi Desa Mandiri Peduli Gambut di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kabupaten Mamuju, Hamdhan Malik, mengapresiasi kegiatan sosialisasi Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) yang dilaksanakan di kecamatan Tommo, kabupaten Mamuju, oleh Direktorat Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut, Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam sambutannya, Hamdhan Malik menyatakan bahwa kondisi peningkatan suhu permukaan bumi yang menyebabkan perubahan iklim, dipicu oleh meningkatnya akumulasi Gas Rumah Kaca (GRK) diatmosfer bumi.

Badan Meteorologi Dunia menetapkan bulan Juli tahun 2023 sebagai bulan terpanas sepanjang sejarah, dengan kisaran suhu antara 43⁰ C -48⁰ C di berbagai wilayah di dunia.

“Fakta ini menyadarkan kita semua bahwa dampak perubahan iklim menjadi nyata adanya dan kita diajak untuk sadar akan kondisi ini serta melakukan tindakan-tindakan nyata secara konsisten untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca yang dilepaskan ke atmosfer bumi,” kata Hamdan.

Sementara itu, Direktorat Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut, Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menguraikan, kegiatan ini terlanksana atas kerjasama Anggota Komisi IV DPR RI, DR. H. Suhardi Duka.

“Kegiatan ini tentu terlaksana atas kolaborasi antara KLHK dan bapak SDK. Tahun lalu kegiatan yang sama juga kita lakukan di 3 desa, tahun ini 5 desa. Kalau kegiatan ini ditempatkan di desa bapak/ibu, ya tentu ini berkat perjuangan dan arahan bapak SDK,” ungkapnya.

Ekosistem gambut memiliki banyak jasa lingkungan termasuk salah satunya adalah kemampuan untuk menyimpan Gas Rumah Kaca yakni Karbondioksida (CO2) dan Methan (CH4). Lahan gambut secara luasan hanya 3-5% dari luas permukaan bumi, tetapi memiliki kemampuan menyimpan Karbon sebesar 30% dari stok karbon atau melebihi kemampuan tegakan hutan diseluruh dunia untuk menyimpan karbon.

Hal ini diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI, DR. H. Suhardi Duka  saat membuka Bimbingan Tehnik dan Sosialisasi Desa Mandiri Peduli Gambut di Desa Campaloga, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Kamis (27/7/23).

“Dengan menjaga kondisi lahan gambut tetap sehat dan baik, kita telah berkontribusi aktif dalam mengurangi terlepasnya Karbon ke atmosfer, sehingga diharapkan dapat menjaga kondisi suhu bumi yang sesuai untuk mendukung eksistensi kehidupan,” kata SDK.

Tak hanya untuk menjaga lingkungan, lahan gambut juga memiliki nilai ekonomi yang jika dikelolah dengan baik. Misalnya seperti produksi karbon.

“Setiap tanaman pasti memiliki nilai ekonomi jika dikelolah dengan baik, begitu juga lahan gambut. Saat ini banyak negara yang tidak lagi dapat memproduksi karbon, sementara kita di Indonesia mampu produksi karbon lebih. Untuk itu, ini sudah menjadi perhatian pemerintah,” demikian kata SDK.

Pada kesempatan yang sama, SDK juga menyerahkan bantuan kepada sejumlah kelompok tani desa mandiri peduli gambut senilai 186 juta rupiah untuk 5 kelompok tani.

sul/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar