Tingkatkan Layanan Digital, BPJS Kesehatan Dorong Optimalisasi Sistem Informasi RS

MAMUJU, DIKITA.id – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mamuju, St. Umrah Nurdin menjelaskan pengembangan transformasi digital sangat diperlukan untuk menjaga sustainabilitas Program JKN. Khususnya transformasi digital yang dilakukan oleh tim rumah sakit dalam rangka optimalisasi layanan digital.

“Digitalisasi pelayanan memang butuh effort untuk memberikan pemahaman kepada fasilitas kesehatan. Apalagi pada saat sekarang yang sudah terbiasa dengan budaya lama. Tetapi mau tidak mau kita tidak akan berbalik badan, karena digital akan terus maju hingga saat ini era 5G,” ungkapnya.

Umrah juga berharap kepada tim IT pada setiap rumah sakit dapat menyampaikan kepada manajemen rumah sakit, setiap ada kebutuhan yang berhubungan dengan digitalisasi layanan guna mendukung peningkatan dalam Program JKN.

“Tranformasi yang dilakukan ini adalah semata-mata untuk kepentingan peserta dan rumah sakit. Oleh karena itu mohon dukungan tim IT untuk dapat berkordinasi dengan managemen, terkait sarana dan prasarana untuk mendukung digitalisasi layanan di rumah sakit,” ujarnya.

Sementara itu, tim IT Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Wahid selaku penanggung jawab mengungkapkan bahwa rumah sakit regional Sulawesi Barat siap mendukung digitalisasi layanan Program JKN.

“Sistem informasi manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Untuk peserta JKN sudah bridging dengan aplikasi Mobile JKN, sedangkan untuk non JKN bisa mendaftar antrean online melalui website kami. Untuk antrean online sudah berjalan dengan baik, hanya saja perlu lebih ditingkatkan edukasi kepada masyarakat agar diketahui secara meluas,” jelasnya pada Senin (29/09).

Wahid menambahkan, hadirnya berbagai kemudahan secara digital yang telah dirasakan oleh masyarakat di sisi lain terdapat risiko dampak yang bisa terjadi apabila tidak berhati-hati dalam pengelolaannya. Hingga saat ini database pasien di Rumah Sakit Regional Sulawesi Barat masih aman tersimpan di Rumah Sakit.

“Saat ini basis data pasien di RS regional provinsi ada di rumah sakit, tetapi kami juga sudah kolaborasi dengan Disdukcapil terkait data pasien yang nantinya akan diintegrasikan dengan data dukcapil,” ungkapnya.

hs/af/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar