Pamong Pengabdi Berkelindan ke Tanah Leluhur

Ardiansyah, Terentang Jarak Banggae dan Tabulahan

MAMASA, DIKITA.id – Tak pernah mengeluh. Ia tak latah minta wilayah yang mudah dijangkau. Tapi setia kerja di Tabulahan yang jaraknya 100an kilometer dari Mamasa.

Ia tak pernah lepas dengan buku. Sesuatu yang paling ia dahulukan, apakah buku bacaan sudah rapi saat ia hendak berangkat ke Tabulahan.

Ia belum usai berkemas ke tempat tugas manakala buku-bukunya belum steril, terutama mewanti-wanti kalau-kalau hujan turun saat di perjalanan dengan berkendara motor. Buku-bukunya itu, ia kemas dalam bungkusan plastik. Setelah itu barulah ia rapikan pakaian.

Begitulah Ardiansyah selama mengabdi jadi Camat Tabulahan. Salah satu kecamatan yang berada jauh dari Ibu Kota Kabupaten Mamasa, persis berbatasan dengan Kabupaten Mamuju.

Di Tabulahan juga bukan apa-apa. Tak ada Rumah Dinas. Jangan bayangkan fasilitas seorang camat. Jauh dari apa yang ada saat ini, untuk jabatan setingkat kepala pemerintahan di kecamatan.

Di Lakahang, ia tinggal di rumah sederhana beratap sepetak belaka. Bukan kemewahan yang memanggilnya menyibak langkah ke ujung kecamatan kabupaten yang belum lama berdiri sebagai DOB ini.

Urusan pengabdian pada Negara, pelayanan untuk Rakyat, dan menggerakkan roda pemerintahan di kecamatan yang jauh sebentuk ikhtiar baginya. Tak lebih dari itu.

Ia paham sebuah tanggung jawab. Bukan pada dirinya, tapi semata daerah Kondo Sapata Uai Sapalelean demi Ibu Pertiwi, demi Tanah Air tercinta.

Rencana hijrahnya Ardiansyah ke Kabupaten Majene, ia ingin melanjutkan karirnya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda). Meski ia akan meninggalkanmu jabatan yang sama, namun, ada cita-cita lebih yang ingin ia capai, entah apa. Hanya dirinya yang tau.

Proses seleksi, Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekda Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, telah final. Panitia Seleksi (Pansel) telah mengumumkan tiga nama yang lulus seleksi administrasi, tiga nama tersebut, masing-masing Hj. Andi Adlina Basharoe, Mattalunru, dan H. Ardiansyah.

Dari tiga nama yang syarat berdasarkan seleksi administrasi, satu diantaranya terselip rapih nama H. Ardiansyah. Belum lama ia menduduki jabatan Sekda di Mamasa, baru sekitar dua tahun lamanya, setelah dilantik pada April 2019 lalu.

Dalam mengikuti proses seleksi jabatan Sekda di Majene, tentu Ardiansyah memiliki pertimbangan lain. Sayangnya secara detail alasannya tak dibeberkan ke publik. Ia hanya menyampaikan jika pilihannya itu merupakan pertimbangan pribadi simata, tak ingin dibeberkan ke publik.

Sebelum dirinya mengikuti proses seleksi Sekda Majene, terlebih dahulu ia meminta restu kepada Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi.

“Kalau Tuhan berkehendak, saya terpilih tentu saya akan berkonsultasi dengan Bupati Mamasa, selain pimpinan saya, beliau adalah orang tua saya,” ujarnya.

Pada hakekatnya, setiap insan dalam mengambil sebuah keputusan, tentu memiliki pertimbangan mendalam.

Diusia yang masih sangat muda, dengan peluang karier yang cemerlang, membuat sang Pamong Pengabdi ini tak patah arang dalam mengejarnya, sekalipun ke ujung dunia. Terlebih kalau di tanah leluhur sendiri.

Jika TUHAN berkehendak, semua Kitab dalam ajaran kebenaran tempat kita bersandar, tiada seorang pun yang mampu dan kuasa merintanginya. Ia tunduk pada Hakekat Keesaan, ia juga menghambakan pada Takdir, yang setiap jejak kaki melangkah bukanlah gerak ‘gravitasi’ semata.

Pemakluman dan keluhuran demikian membathin dalam diri Ardiansyah.

Tentu dalam benaknya tak akan pernah setuju pada dialektika dan narasi yang mempersepsikan bahwa Mamasa dan Majene terpisah.

Pada jarak mungkin iya. Pemerintahan administratif juga iya. Tapi secara filosofis, tidak ditemukan bahwa daerah bertetangga ini, yang dipayungi semangat mesa penawa, terpisah.

Berpindah tempat pengabdian hanyalah urusan kasat mata kita sebagai manusia biasa, tapi jalinan hubungan yang lama kita rawat dengan erat, mesti kita pertahankan.

“Diary saya terentang cukup panjang. Tentang Mamasa seolah tiada akhir, ingin selalu di sini, dan jika garis tangan saya ke Majene, Ikhlaskanlah saya, saudara dan sahabatmu ini,” tuturnya.

wa/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar