Menikmati Wisata Anggrek Tondok Bakaru

MAMASA, DIKITA.id Selain keragaman budaya dan adat istiadat serta keindahan alamnya. Kabupaten Mamasa juga terdapat banyak tanaman anggrek dengan berbagai macam spesiesnya.

Hanya berjarak 1 kilometer dari pusat kota Kabupaten Mamasa atau bertempat di Desa Tondok Bakaru, tepatnya di wisata Sawah dan Orchid (Sawo) Anda akan mendapati green house anggrek.

Bagi Anda pencinta anggrek jika berkunjung ke green house ini akan mendapati beberapa jenis anggrek yang sulit ditemui di daerah lain.

Jenis anggrek tersebut seperti,  venosa
Phalaenopsis amboinensis, Phalaenopsis celebensis, Phalaenopsis amabilis, Phalaenopsis deliciosa, Dendrobium voogelsangii, Dendrobium bicaudatum, Dendrobium pseudoconanthum, Dendrobium macrophyllum, Dendrobium sororium, Dendrobium edelwelertianum, Dendrobium torajaense, Dendrobium lancifolium, Bulbophyllum saurosephallum, Bulbophyllum echinalobium, Bulbophyllum neilconradii, Bulbophyllum novaciae, Bulbophyllum hastiferum.

Salah jenis anggrek yang di green house Tondok Bakaru. (Foto : Zul)

Oberonia sp, Vanda jennae, Vanda devoogtii, Vandopsis lissochiloides, Vanda helvola
Aerides inflexa, Coelogyne bicamerata, Coelogyne celebensis, Coelogyne asperata, Coelogyne multiflora, Eria ornata, Eria multiflora, Eria fragrans, Eria javanica, Luisia javanica, Bulbophyllum cleistogamum, Bulbophyllum inuncthum dan
Micropera pallida.

Pemilik green house anggrek tersebut, Andre Sambokaraeng menuturkan semua jenis anggrek didapatkannya dari berbagai wilayah di Kabupaten Mamasa. Terkait penanaman anggrek nya, ia menggunakan bahasa latin sesuai standar yang dikeluarkan International Orchid Species (IOSPE)

Selain dapat menikmati berbagai macam keindahan anggrek yang juga sering dijadikan latar belakang swafoto pengunjung, anggrek tersebut juga diperjual belikan.

Harganya pun bervariasi. Mulai dari Rp. 150.000 sampai dengan harga Rp. 500.000, tergantung jenis anggrek nya.

“Tapi kalau spesies langkah seperti Alba dan Anggrek jenis flava sampai 6 jutaan,” ungkapnya.

Green house di di Desa Tondok Bakaru ini telah buka sejak 6 Desember 2016. Andre mengaku sudah ribuan anggrek yang sudah terjual bahkan terjual sampai luar negeri.

“Yang pesan itu ada dari Korea Rusia dan Malaysia. Malaysia paling banyak yang pesan. Kalau Indonesia paling paling Jawa” tutup Andre.

Selain menikmati berbagai macam keindahannya, anggrek juga sering dijadikan latar belakang untuk swafoto.
image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar