Awal Tahun, Mamuju Alami Deflasi

MAMUJU, DIKITA.id – Dari 90 kota di
yang disurvei secara serentak oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Mamuju berada dalam 11 kota yang mengalami deflasi.

Hal itu dikarenakan lesunya perekonomian diawal tahun 2020 sehingga memicu penurunan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yang disurvey BPS Sulawesi Barat (Sulbar) mengakibatkan Mamuju mengalami Deflasi senilai 0,04 persen.

Penurunan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; kelompok transportasi sebesar 1,03 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.

“Berdasarkan hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa yang dilakukan BPS di Kota Mamuju pada bulan Januari 2020 terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,23 pada Desember 2019 menjadi 102,20 pada Januari 2020,” kata Kepala BPS Sulbar, Win rizal dalam press rilis capaian perekonomian bulanan Sulbar, di kantor BPS Sulbar, Senin (3/2).

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Januari 2020, antara lain angkutan udara, ikan cakalang, ikan layang, ikan katamba, ikan tongkol, cabai rawit, cumi-cumi, dan ikan tuna, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

“Namun jika dirunut berdasarkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Januari 2020 terhadap Januari 2019), posisi IHK Mamuju mengalami inflasi senilai 1,49 persen,” tuturnya.

Dari11 kelompok pengeluaran, 2 kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi, 2 kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi, dan 7 kelompok tidak memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi Mamuju.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,02 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,12 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,09 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,01 persen.

Sementara kelompok pengeluaran
yang tidak memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi Mamuju, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kesehatan; informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; rekreasi, olahraga, dan budaya; pendidikan; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran

Dari 13 kota yang terdapat di Sulawesi, delapan kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pare-Pare 0,96 persen dan terendah terjadi di Gorontalo dengan inflasi 0,03 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Bau-bau 1,39 persen dan terendah di Mamuju 0,04 persen. (Bal/Zul)

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar