Sulbar Kini Memiliki Instalasi Penanganan Covid-19

MAMUJU, DIKITA.id – Rumah Sakit Regional Sulbar, kini mempunyai satu bengunan instalasi penanganan Covid-19 dengan fasilitas yang cukup memadai.

Instalasi Covid-19 itu memiliki 73 bed atau kamar tidur dengan rincian 7 bad ICU 1 kamar 1 pasien bertekanan negatif dan 66 bed diruang observasi tidak bertekana negatif ditambah 28 Nakes, 1 Dokter Ahli paru dan 13 Dokter ahli lain atau konsultan, akan menjadi rujukan pasien Covid-19 di Sulbar.

“Jadi semua pasien yang rujukan maupun non rujukan Covid-19 semua masuk disini. Kemudian UGD Covid-19 akan tersendiri nanti,” kata Dirut RS. Regional Sulbar, Dr. Ikhwan pada saat menghadiri serah-terima dan peresmian pemanfaatan pengembangan RSUD Regional Sulbar menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, Rabu (13/10/21).

Pembangunan gedung Ex-Workshop, Gedung PMI dan Penitipan Anak ini bangun ditaksir memakan biaya sebesar 54 miliar. Anggaran dananya berasal dana siap pakai dari Badan Nasonal Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan waktu pengerjaannya lima bulan.

“Apa yang dibangun ini, semuanya itu sudah sesuai dengan standar kementerian. BNPB yang menugaskan kementerian PU untuk melaksanakan pembangunannya, sehingga kemarin ditunjukalah Waskita Karya sebagai kontraktornya dan Pirama karya sebagai MK nya. Kalau kami di Dinas PU hanya memfasilitasi bagaimana pembangunann ini bisa dikerjakan tepat waktu,” kata Kepala Dinas PUPR Sulbar, Muhammad Ahsan.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idris mengaku bersyukur karena Sulbar kini memiliki fasilitas penanganan Covid-19 dengan standar yang luar biasa. Saat ini katanya, Instalasi Covid-19 yang baru diserah-terima ini masih terkendala alat kesehatan (Alkes). Namun dia mengaku Pemprov Sulbar telah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk melangkapi Alkesnya.

“Karena Alkes yang ada sekarang ini masih menggunakan Alkes yang ada di rumah sakit (regional). Tapi sesuai dengan komintmen bersama dengan BNPB dan kementerian PU, kementerian kesehatan akan melangkapi alkesnya.
Saya kira kalau di Sulbar ini termasuk rumah sakit yang “berkelas” saya kira ini yang terbaik,” ungkapanya.

Selain Alkes yang belum lengkap, saat ini yang pihak Pemprov Sulbar mencari tenaga profesional yang aka dipekerjakan di RS Rujukan Covid-19 itu. “Dirut Rs. Regional telah merancang strategi untuk menyelesaikan SOP dan mencari tenaga-tenag yang memang kita pekerjakan untuk penangan Covid-19 dalam waktu yang tidak terlalu lama. Saatnya nanti kalau sudah dilengkapi semuanya kita akan resmikan secara lebih besar,” tutupnya.

zul/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar