Sugianto Sebut Sebab Tak Hadir di Rapat Paripurna HUT Mamuju

MAMUJU, DIKITA.id – Anggota DPRD Kabupaten Mamuju, Sugianto ketidakhadirannya di rapat paripuran Hari Jadi Mamuju ke 480 bukan karena tidak menghargai.

Untuk dikatahui, rapat Paripurna Hari Jadi Mamuju yang digelar di gedung DPRD Kabupaten Mamuju itu, sebanyak 20 anggota DPRD tak hadir.

Katanya Sugianto yang juga Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Mamuju, itu dikarenakan kekecawaannya terhadap sikap ketua DPRD Mamuju, Aswar Ansari Habsi. Sehingga dia mengambil sikap untuk menghadiri rapat paripuran tersebut.

“Kami sangat menghargai Hari Jadi Mamuju, tapi kalau kami di pimpin dengan pemimpin seperti sekarang ini kami punya hak untuk bersikap,” kata Sugianto, Selasa (14/7).

Salah satu kekecewaan politisi dari Partai Golkar ini yaitu ketua DPRD enam kali tidak menghadiri rapat refocusing anggaran.

“Dari rapat awal tentang refocusing, sampai rapat ke enam tidak pernah hadir. Apakah dia juga tidak menghargai lembaga yang dia pimpin?,” tanya Sugianto.

Ketua fraksi Karya Perjuangan Sejahtera itu mengungkapkan disalah satu rapat rofocusing anggran, Ketua DPRD berada tempat saat itu, hanya saja tak ingin bergabung dalam rapat tersebut.

“Dia pernah hadir, waktu itu dia diliat oleh anggotanya pak Andi Dodi bahwa ternyata kita rapat dibawah, diatas menonton kita kebawa. Itulah yang diungkapkan Andi Dodi pada saat kita rapat hari kamis yang kemarin. ribut waktu itu, kenapa ribut pada saat itu Sekwan mengatakan bahwa mohon maaf saya tidak mampu lagi,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, ketidak hadiran 20 anggota DPRD dalam rapat paripurna Hari Jadi itu terjadi secara spontan. tidak ada menyiasati.

“Mohon maaf ini tidak ada pionir itu hanya berlangsung spontan saja itu. Tidak pernah orang rapat tentang itu bahwa jangan kita hadir (di rapat paripurna Hari Jadi Mamuju),” sebutnya.

Masih kata Suginato, Itu artinya kalau begitu keadaaanya, tidak ada yang pionir tapi begitu, itu artinya bahaya keadaan memang runyam itu keadaan, amburadul itu keadaan,” tambahnya.

Dia menegaskan ketidakhadirannya tersebut tidak untuk memboikot. Itu berawal dari bentuk pelayanan Sekretariat Dewan yang menurutnya tidak merata ke selutuh anggota dewan.

“Ini bukan diboikot. Jadi itu berawal dari bentuk pelayanan dari sekretariat dewan. Pelayanan dalam hal ini banyak, di DPRD itu selalu tertatih-tatih pelayanannya ke anggota DPRD,” ujarnya.

Kalau toh ada itu hanya orang-orang tertentu. Sambung Suginato, hanya anggota tertentu dan dari partai tertentu dan fraksi tertentu yang diberikan pelayanan full prima. Tapi kalau kita, apalagi bukan kita yang mengusung naiknya pemerintah yang sekrang ini itu nanti kemudian (dilayani),” tutup Sugianto.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar