Praktik Lapangan Sejarah, Ini 5 Kabupaten yang Dikunjungi Mahasiswa FIS-H UNM

MAKASSAR, DIKITA.id – Mahasiswa program studi (Prodi) Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan peraktik lapangan pada Kamis-Sabtu (20-22/10/2022). Kegiatan diikuti mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2021 yang merupakan program kuliah lapangan Sejarah Lokal dan Sejarah Kolonial.

Mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini berjumlah 71 orang dengan dua orang dosen pendamping lapangan. Yakni Khaeruddin SPd MPd dan Fitra Widya Wati SPd MPd serta penanggung jawab mata kuliah Dr Bahri SPd MPd.

Kegiatan dimulai dengan kunjungan pertama ke situs Makam Kalokkoe, Museum La Pawawoi, dan Tanah Bangkalae di Kabupaten Bone. Pada kesempatan itu disambut langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bone H Andi Promal Pawi ST MSi.

Dalam sambutannya ia mengapresiasi kegiatan ini dan mengharapkan kegiatan seperti ini tetap berlanjut sehingga memberikan dampak dalam mencerahkan generasi yang memahami sejarah dan budaya.

Kegiatan dilanjutkan ke Kabupaten Sinjai dengan tujuan Taman Purbakala Batu Pake Gojeng dan Benteng Balang Nipa. Selanjutnya kawasan adat Ammatoa Suku Kajang di Kabupaten Bulukumba, kompleks Makam La Tenri Rua di Kabupaten Bantaeng, dan kompleks makam Raja-raja Binamu di Kabupaten Jeneponto.

Kegiatan kunjungan situs ini dilepas secara langsung oleh Ketua Prodi Pendidikan Sejarah FIS-H UNM Bustan SPd. Dalam sambutannya, Bustan berpesan agar mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini supaya antusias memperhatikan aturan dan larangan selama kegiatan berlangsung di lapangan.

Pihaknya juga berharap agar mahasiswa yang ikut dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk belajar memaknai dan menghayati sejarah.

“Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan mahasiswa pendidikan sejarah tidak hanya belajar materi dan teori tetapi juga dapat terjun langsung ke lapangan (situs tersebut). Sehingga mahasiswa sejarah 2021 dapat memahami dan menambah wawasan mengenai sejarah lokal dan sejarah Indonesia masa kolonial khususnya di Sulawesi Selatan. Karena sejarah senantiasa belajar menembus ruang, menapaki masa, untuk kini dan esok yang lebih baik,” paparnya.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar