Pesilat Bulukumba “Curhat” ke JMS

BULUKUMBA, DIKITA.id – Tak hanya kalangan tokoh masyarakat, pemuda dan mahasiswa. Kelompok pesilat bulukumba juga kini membangun silaturahmi dengan bakal calon Bupati Bulukumba, Jamaluddin M Syamsir (JMS). Minggu, (29/9)

Dalam pertemuan tersebut, ketua Perguruan pencak silat Jejak Agung, Mursidiq, menyampaikan kondisi Pesilat Bulukumba saat ini terkhusus perguruan Jejak Agung sangat memprihatinkan, padahal peluang-peluang pesilat Bulukumba sangat luar biasa.

Diketahui, Pada klasemen akhir Porda XVI di Pinrang tahun 2018 lalu, dari 24 kabupaten/kota, Bulukumba dengan mengikuti 18 Cabang Olahraga (Cabor) hanya mampu meduduki urutan ke-16, terbilang sangat jauh dari kabupaten tentangga yakni Selayar yang mampu menempati urutan ke 3 dengan hanya mengikuti 15 Cabang Olahraga .

Kondisi ini dianggap sangat memprihatinkan, ia menyebut bahwa hal ini terjadi karena kurangnya perhatian secara serius dari pemerintah.

“Sejauh ini pemerintah kurang melirik dan hadir untuk perhatikan khususnya Atlet Silat Bulukumba” singkatnya.

Bulukumba memiliki banyak kelompok silat yang berbakat dan berprestasi, namun sangat disayangkan beberapa atlet tersebut terkesan malas latihan karena merasa kurang di perhatikan. bahkan katanya ada orang Bulukumba yang berhasil meraih juara satu tapi dia membawa nama Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

“Itu terjadi karena disana mereka diperhatikan oleh pemerintah,” singkatnya.

Menyinggung Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVII atau PORDA Tahun 2022 yang akan digelar di Kabupaten Bulukumba dan Sinjai, Ketua umum Perguruan pencak silat Jejak Agung, Mursidiq, menambahkan.

“Kami sangat berharap sekali ada perhatian pemerintah kepada para pesilat Bulukumba agar kami persiapkan sejak dini untuk bisa ikut dalam event Porda tersebut” harapnya.

Menaggapi hal tersebut, Bakal calon Bupati Bulukumba, Jamaluddin M Syamsir (JMS) mengatakan, kedepan, ketika ia terpilih, Pemerintah dalam hal ini Dispora harus memberi ruang seluas-luasnya untuk atlet Bulukumba. Khusnya terkait pembinaan dan pengelolaan.

“Harus ada konsep yang baik untuk mengelola itu, salah satu contohnya adalah pelibatan BUMN, Perusahaan Swasta dan lainnya, dalam hal pendanaan misalnya. Pemerintah harus berani bersinergi dengan mereka” ungkapnya. (akbar/rf)

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar