Pesantren Nurul Ilmi Mateng Punya Doktor Baru

MAKASSAR, DIKITA.id – Meski lembaga pendidikan di bawah Yayasan Haji Leda’, Pesanteren Nurul Ilmi, yang beralamat di Dusun Karondang, Desa Babana, Kecamatan Budong budong, Mamuju Tengah, baru berdiri dalam kurung waktu 11 tahun terakhir.

Namun, tidak tanggung-tanggung dalam upaya peningkatan kualitas pengelola di Pesanteren ini, menjadi salah satu pilihan penting dalam pembangunan masa depan Pesanteren Nurul Ilmi, sehingga beberapa pengelola harus berjibaku meng-upgrade kemampuan sumberdaya mereka.

Bertempat di Gedung Pasca Sarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, dipimpin lansung rektor UMI Prof Basri Monding dengan promotor Prof Dr. H Sufirman Rahman, salah seorang pendiri dan pengelola sekaligus pengajar di Pesanteren Nurul Ilmi, Irsyadi Ramadhan, mendapatkan kesempatan promosi gelar akademik Doktoral, Kamis (21/10).

Pria yang lahir dari Desa Batentangnga, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar ini, berhasil menyelesaikan disertasi promosi doktornya, untuk bidang ilmu Hukum di UMI Makassar, dengan judul Tinjauan Refleksi Hak Kesejahteraan Sosial dalam Peraturan Daerah di Provinsi Sulawesi Barat

Kepada laman ini, Ia menyampaikan terima kasih tak terhingga untuk semua pihak yang telah memberikan doa dan dukungannya, sehingga sampai pada titik pencapaian kali ini. Baginya, capaian kali ini, adalah sebuah kehormatan sekaligus tanggungjawab yang berat yang mesti di embannya.

Karenanya, Ia berharap dengan selesainya proses pendidikan, pada jenjang doktoral, tidak hanya berdampak pada kualitas proses pembelajaran di pondok pesantren Nurul Ilmi, namun juga dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan hukum di Mamuju Tengah, terutama pada peningkatan kualitas produk hukum daerah.

“Terlebih kemudian, disertasi yang kami pertahankan dalam sidang promosi terkait dengan pembentukan peraturan daerah” beber Irsyadi.

Ia melanjutkan, untuk Pondok Pesanteren Nurul Ilmi, ini adalah sebuah hadiah yang cukup istimewa yang dia persembahkan, karena pesanteren ini, akan menjadi salah satu pondok pesantren di Mamuju Tengah, memiliki pengasuh dan tenaga pengajar yang mencapai gelar doktor.

“Tentu ini akan memiliki makna tersendiri dan nilai bargaining bagi masa depan pengelolaan pesanteren yang mengasuh jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiah hingga Madrasah Aliayah, di mana di pesanteren ini juga mengutamakan kemampuan baca kitab klasik (kitab kuning)” pungkas Irsyadi.

(Rilis)

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar