Pemkab Diminta Pastikan Data Kebutuhan, Akurat

MAMUJU, DIKITA.id – Pasca berakhirnya masa tanggap darurat pada (4/2) kemarin, Pemprov Sulbar melakukan Rapat koordinasi fase “Transisi Darurat Pemulihan Bencana” yang berlangsung di Posko Induk Gubernur Sulbar, Jum’at, (5/2).

Rapat dipimpin langsung Gubernur Sulbar didampingi Sekprov Muhammmad Idris, menghadirkan Bupati Majene, Lukman, Wabup Mamuju, Irwan Pababari, para pimpinan OPD, beberapa Camat, Lurah, Kades yang terdampak gempa pada Kabupaten Majene dan Mamuju

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar dalam pertemuan tersebut meminta ke pemerintah kabupaten dan kecamatan yang terdampak untuk benar-benar menyiapkan data, khususnya terkait kebutuhan tenda maupun logistik lainnya.

“Kabupaten dan kecamatan itu harus berkoordinasi dengan kelurahan maupun desa yang masyarakatnya terdampak gempa untuk didata secara betul-betul kebutuhan apa saja yang diperlukan baik tenda sembako maupun kebutuhan lainnya seperti air bersih dan MCK, sehingga warga dipengungsian betul betul bisa dipastikan tidak kekurangan logistik dan kebutuhan laiinya. Selain itu, juga harus bagus pendistribusiannya agar kebutuhan logistik dan lainnya terpenuhi,” kata Gubernur Sulbr, Ali Baal Masdar.

Ia mengharapkan tim transisisi darurat pemulihan bencana yang dibentuk berperan aktif sesuai tanggung jawab masing-masing. “Kabupaten mengerjakan apa , provinsi mengerjakan apa , begitu juga instansi vertikal yang membantu dalam penanganan selama masa transisi ini,” sebutnya.

Kepada Bupati Majene dan Mamuju, diharapkan betul-betul berperan aktif memaksimalkan data dari desa dan lurah, karena dalam hal ini yang lebuh tahu data dari kabupaten, provinsi memberikan support.

“Jangan lagi ada ribut soal makanan, kebutuhan dapur umum juga masih tetap akan dipenuhi pemerintah. Yang juga paling penting perhatikan protokol kesehatan karena kita masih dalam kondisi pandemi covid-19, apalagi banyak yang terpapar,” tandasnya.

Kepada warga yang ada di pengungsian jika memang kondisi rumahnya dalam kondisi ringan dan masih memungkinkan untuk ditinggali supaya kembali ke rumah, dengan tetap waspada dan hati hati.

“Diharapkan peran lurah, kepala desa , dan relawan untuk bisa mensosialisasikan untuk kembali ke rumah yang masih memiliki rumah yang layak huni dan beraktivitas seperti biasa, hal ini tidak mudah akan tetapi bukan berarti tidak dapat dilaksanakan tinggal bagaimana kita melakukan pendekatan kepada masyarakat dan mensosialisasikannya,” tandas Ali Baal.

(ADV)

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar