Menembus Batas, Dandim 1428/Mamasa Sambangi Pengungsi di Baruru

MAMASA, DIKITA.id – Gemapa magnitudo 5,9 dan 6,2 SR mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju pada 16 Januari 2021 lalau, juga dirasakan sebahagian warga Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).

Bukan tanpa alasan, gempa yang memporak-porandakan dua kabupaten itu, berdampak dibeberapa daerah di Sulbar yang mengakibatkan sejumlah warga kehilangan tempat tinggal. Hingga kini, warga yang terdampak masih berada di medan pengungsian dengan tenda seadanya.

Salah satunya, warga Desa Baruru, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa. Tercatat, sebangak 82 rumah warga di desa tersebut mengalami kerusakan.

Masing-masing rusak berat sebahyak 18 unit, rusak sedang 22 unit dan 42 lainnya mengalami rusak ringan. Hingga kini, 82 Kepala Keluarga (KK) dan 437 jiwa masih berada di pengungsian dengan tenda seadanya.

Desa Baruru, Kecamatan Aralle, salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Malundak, Kabupaten Majene yang merupakan pusat gempa magnitudo 6,2 SR, beberapa waktu lalu.

Sebagai bentuk kepedulian, Komandan Kodim (Dandim) 1428/Mamasa, Letkol Inf. Stevi Palapa bersama rombongan mengunjungi pengungsi yang ada di wilayah Desa Baruru, Sabtu 30 Januari 2021, kemarin.

Didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat Gusti Hermiawan dan Sekretaris LSM Pijar Keadilan, Rudi Bombong. Dandim Letkol Inf. Stevi Palapa menyerahkan batuan berupa kebutuhan pokok kepada warga Desa Baruru yang terdampak gempa.

Bantuan logistik diterima oleh Sekretaris Desa Baruru, Demmabuttu, selanjutnya untuk disalurkan ke beberapa posko yang ada di wilyah desa tersebut.

Dandim Stevi Palapa menyampaikan, turut prihatin atas apa yang dirasakan warga Desa Baruru, khususnya bagi warga yang terdampak bencana gempa.

“Yakin dan percaya Tuhan tak akan pernah memberikan cobaan kepada umatnya melebihi batas kemampuan, jadi apa yang terjadi kita harus hadapi dengan tabah,” kata Dandim Letkol Inf. Stevi Palapa.

Ia menyampaikan, keinginannya untuk tiba di tengah-tengah para pengungsi yang ada di Baruru, telah dijadwalkan sejak awal. Namun, dengan berbagai kegiatan yang tak kalah pentingnya sehingga baru terwujud hari ini.

Kedatangan Dandim beserta rombongan, untuk memberikan support kepada warga yang terdampak gempa, dengan harapan peristiwa yang dialamai cepat berlalu.

“Yakin saja badai pasti berlalu, jadi kepada saudara-saudaraku jangan pernah sesali apa yang terjadi karena ini adalah cobaan dari Tuhan,” Ujar Letkol Stevi Palapa.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kabupaten Mamasa, Gusti Hermiawan menuturkan, terkait data rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi, telah dilaporkan kepada pemerintah provinsi. Selanjutnya, menunggu keputusan dari pimpinan atas.

“Yang pasti kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang terdampak,” terang Gusti Hermiawan.

Kata Gusti, jika masih ada rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan belum sempat terdata, agar segera dilakukan pendataan ulang kemudian diserahkan kepada pemerintah desa untuk diteruskan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa.

“Hingga saat ini, sebanyak 82 data rumah warga yang kami pegang dan kami akan laporkan ke pemerintah provinsi dan juga pusat untuk segera dibantu,” tandasnya.

wa/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar