Lebaran Dilarang Mudik, Rejeki Mengalir

MAMUJU, DIKITA.id – Usai pemerintah resmi mengumumkan larangan mudik lebaran 2021 sebagai upaya mencegah meningkatnya penyebaran Virus Corona (Covid-19) di masyarakat, tampaknya tak dapat dianggap sebagai kebijakan yang buruk.

Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.

Dikutip pada Kompas.com, Rabu (5/5/2021), ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, menegaskan bahwa mudik lokal juga dilarang.

“Jangan dibiarkan terjadi mudik lokal, kalau terjadi mudik lokal artinya ada silaturahmi, ada salam-salaman, ada cipika-cipiki, artinya apa? Bisa terjadi proses penularan satu sama lainnya,” kata Doni melalui siaran kanal YouTube Pusdalops BNPB, Minggu (2/5/2021).

Meski terjadi pro kontra di masyarakat, kebijakan ini ternyata mampu memberikan dampak positif bagi sejumlah pelaku usaha di daerah khususnya dibidang ekonomi.

Seperti diketahui, tradisi mudik lebaran setiap tahunnya selalu menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, khususnya di Sulawesi Barat. Kabupaten Mamuju yang juga menjadi ibu kota Provinsi Sulawesi Barat ini mencatat sebagian besar pekerja berasal dari daerah lain, sehingga sebagian besar penduduk akan meninggalkan Kabupaten Mamuju pada musim mudik tiba.

Hal ini juga dirasakan oleh Irdan, seorang pengusaha muda di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat yang menjadi salah satu Distribution Store atau biasa dikenal Distro yang terletak di Jl. Pengayoman Mamuju, Sulbar.

Foto : Irdan, Owner Distro Rockware yang terletak di Jalan Pengayoman Mamuju, Sulbar.

 

Kebijakan larangan mudik lebaran 2021 ini pun membuat usaha yang ia rintis selama 10 tahun terakhir mampu meraup untung yang berlipat ganda.

“Karena larangan mudik ini, banyak orang tidak tidak bisa keluar kota, padahal biasanya lebaran seperti ini mereka akan berbelanja ke luar kota,” kata Irdan.

Ia mengaku, tokonya ini mulai ramai dikunjungi saat pemerintah mengumumkan larangan mudik lebaran.

“Alhamduulillah sejak kebijakan larangan mudik dikeluarkan, toko kami mulai ramai dikunjungi, sementara stok barang kami terus masuk tanpa ada kendala, sehingga para pembeli punya banyak pilihan,” ungkapnya.

Irdan mengaku sangat bersyukur, meski lebaran tahun ini belum bisa berkumpul dengan keluarga di Sulawesi Selatan akibat pandemi Covid-19, ia dapat lebih fokus mengurus usahanya dan disaat yang sama ia juga dapat menjalankan anjuran pemerintah guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Alhamduulillan, selama menjelang lebaran ini keuntungan yang kami dapat bertambah sekitar 50 hingga 100 persen dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Irdan.

Tak hanya irdan, dampak ekonomi dari kebijakan ini juga turut dirasakan oleh para pelaku usaha lainnya, seperti beberapa warung makan yang dijalankan oleh para perantau dari berbagai daerah seperti pulau Jawa. Ia mengaku ada peningkatan penghasilan selama kebijakan larangan mudik itu dikeluarkan.

Ia berharap, agar pandemi Covid-19 ini dapat cepat berlalu dan ekonomi dapat kembali pulih seperti semula.

zul/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar