MAMASA, DIKITA.id – Setelah tertutup material longsor pada Sabtu 30 Oktober 2021 dini hari, jalan poros Mamuju-Mamasa kini dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Sebelumnya, longsor yang terjadi di sejumlah titik di jalan Poros Mamuju-Mamasa, tepatnya di wilayah Desa Malatiro, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, diakibatkan hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama tiga hari.
Sedikitnya tujuh titik longsor yang terjadi di sepanjang jalan poros tersebut, dua diantaranya tidak dapat dilalui kendaraan baik roda dua terlebih roda empat.
Pengendara motor yang melintas, harus bergotong royong saling membantu, menandu motor mereka, agar dapat menembus material longsor berupa kayu dan tanah merah yang menutup ruas jalan.
Sementara mobil dari kedua arah, harus rela menunggu hingga akses tersebut dapat dilalui. Antrean panjang pun terjadi di sekitar lokasi kejadian.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, hanya satu mobil minibus jenis Avansa dengan nomor polisi DP 1450 BE milik Wito, nyaris terjun ke jurang.
Pantauan di lokasi, dua alat berat berupa Loder milik Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dikerahkan ke lokasi untuk membersihkan sisa material longsor yang menutup badan jalan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada Minggu 31 dini hari, dengan hadirnya dua unit Loder milik Balai Provinsi Sulbar, jalan tersebut sudah dapat dilalui kendaraan denga baik.
Hal tersebut dibenarkan Camat Tabulahan, Marthina, ia mengatakan setalah alat berat bekerja selama sehari semalam, sejumlah titik di jalan Poros Mamuju-Mamasa yang tertutup material longsor akhirnya dapat dilalui.
“Sudah tembus pak sejak tadi subuh,” kata Camat, Marthina, Minggu 31 Oktober 2021.
Meski demikian, pihaknya menghimbau kepada para pengguna jalan, agar tetap berhati-hati saat melintas di sepanjang jalan poros Tabulahan-Mamasa, terlebih diketika hujan.
“Karena memang rawan longsor, jadi perlu hati-hati,” tandasnya.
wa/rfa
Komentar