Dihadapan Peserta Kemah Al-Quran, SDK Tekankan Pentingnya Membangun Pondas Agama

MAMUJU, DIKITA.id – Hadir sebagai pembicara pada kegiatan kemah Al-Quran yang dilaksanakan Pengurus GARBI Mamuju bekerja sama dengan Forum Millenial (FORMIL) Sulawesi Barat, SDK tekankan pentingnya membangun pondasi Agama dan keilmuan.

Selain materi tentang penanaman nilai-nilai Al-Quran, kegiatan ini juga diisi dengan materi wawasan kebangsaan yang dibawakan oleh Anggota DPR RI Komisi IV dapil Sulbar, DR. H. Suhardi Duka (SDK).

SDK yang hadir mengantarkan materi Wawasan Kebangsaan mengaku bangga melihat semangat belajar para peserta khususya tentang keagamaan dan kebangsaan.

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BACA JUGA : Garbi Mamuju dan Formil Sulbar Gelar Kemah Al-Quran

Pada kesempatan ini, SDK yang juga selaku Anggota DPR RI komisi IV, banyak mengurai tentang tugas dan tanggungjawabnya sebagai wakil rakyat dengan berpegang teguh pada nilai-nilai dasar Agama dan falsafah Pancasila.

Memasuki persaingan ekonomi digital 4.0 memaksa kita khususnya generasi muda saat ini untuk benar-benar mampu mempersiapkan diri dalam meraih berbagai kesempatan kerja dimasa yang akan datang. Sebab yang dibutuhkan oleh negara adalah orang-orang yang memiliki keahlian dibidangnya.

“Mereka yang memiliki pondasi agama yang kuat dan pengetahuan keilmuan sains dan teknologi yang baik, akan mampu menangkap semua peluang dimasa yang akan datang,” terang SDK.

Dijelaskan bahwa, Al-quran sebagai pedoman hidup harus menjadi landasan utama, menanamkan nilai-nilai Al-Quran sebagai landasan utama yang menjadi pondasi hidup kita.

“Belajar agama pastilah belajar tentang Al-quran, dan itulah pondasi hidup kita, jika pondasi agama kita sudah kuat, barulah kita belajar tentang sains dan teknologi,” kata SDK.

Diakhir materi, SDK berpesan bahwa apapun yang dicita-citakan jika seorang anak durhaka pada orang tuanya, yakinilah bahwa cita-cita itu tidak akan terwujud.

“Jika do’a orang tua menyertai semua usaha dan cita-cita kita, yakinilah bahwa cita-cita itu akan tercapai dengan baik,” demikian tutup SDK.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar