Balai DAS Jeneberang Saddang Salurkan Bantuan Ke Warga Desa

MAMASA, Dikita.id- Melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang-Saddang salurkan bantuan dan memberikan pelatihan bagi warga desa sekitar hulu sungai Kabupaten Mamasa.

Ketua Panitia kegiatan tersebut, Yosep Patodingan saat pembukaan kegiatan menyampaikan. Pemberian Alat Produksi yang dirangkaikan pelatihan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Menurut Ketua Panitia, alat pembuatan kripik buah dan sayuran pada kelompok masyarakat disalurkan tujuannya, menjamin terwujudnya ekonomi masyarakat dengan rantai pasar yang baik.

Adapun Peserta pelatihan kata Yosep, Jumlah peserta kegiatan sekitar 48 terdiri dari anggota kelompok masyarakat dan perusahaan penyedia alat bantuan produksi dari, CV. Dana Diaksa Kegiatan berlangsung dia hari di Desa Lambanan dan di Hotel Al-Ihklas Mamasa.

Sementara Kepala Balai Pengelola DAS Jeneberang Saddang, Abd. Aziz melalui sambutannya                                                         menyampaikan. Fores Programme IV merupakan bantuan dari Jerman untuk kegiatan di Sub DAS di Mamasa atau beberapa desa yang menjadi Sumber DAS Jeneberang-Saddang .

“Bantuan diberikan agar lingkungan lebih lestari dan masyarakat juga ikut sejahtera sebab jika masyarakat kaya namun lingkungan rusak tentu akan berpengaruh pada stabilitas ekonomi sehingga program ini membangun keseimbangan, ” Tutur Kepala Balai DAS di Desa Lambanan, kamis (14/12/2023).

Lanjut Abd. Azis menjelaskan, kegiatan berlangsung juga bertujuan pada pengembangan usaha melalui pelatihan dan pemberian alat produksi. Setelah alat diberikan sangat diharapkan Pemda Mamasa mengarahkan OPD terkait semisal Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk membantu pemasaran. Hal sama juga diharapkan pada Kepala Desa sangat dalam dukungannya agar masyarakat betul-betul memanfaatkan dengan baik.

Meskipun Agroforestri tumbuh menurut Kepala Balai DAS namun tidak dirasakan dampaknya bagi masyarakat hal itu juga tidak bermanfaat dengan baik.

Sedangkan Direktur Rehabilitasi Hutan, Muh. Abidin juga mengungkapkan dalam sambutannya. Bantuan yang diberikan Jerman ke Indonesia dalam bentuk hibah untuk membantu kesejahteraan masyarakat.

“Hasil ini sebenarnya diharapkan sebab di PLTA Bakaru sementara dikembangkan Pembangkit Listrik Bakaru 2, guna meminimalisir erupsi lantaran Pembangkit 1 Bakaru sudah mengalami pendangkalan.

Kegiatan yang berlangsung kata Muh. Abidin, sudah berjalan sejak Tahun 2019-2021 namun karena Covid-19 sehingga nanti 2022-2023 baru banyak kegiatan kembali dapat berjalan.

Muh. Abidin menerangkan, Tahun 2021bantuan disalurkan sekitar Rp 50 Jt setiap kelompok di desa yang diperuntukkan pada 6 Desa di Kabupaten Mamasa, Tahun 2022 ditingkatkan Rp 150 Juta per desa dan sangat diharapkan berjalan hingga 2028.

Merespon kegiatan yang berlangsung, Pj Bupati, Yakub F Solon mengatakan, Lewat kerjasama Republik Jerman dan Republik Indonesia sehingga snagat disyukuri kegiatan yang ada dapat terselenggara, program tersebut untuk mendukung program listrik Bakaru 2.

Awalnya, “Saya sangat marah atas efek hujan buatan dimana banyak tanah runtuh, meskipun kami pemberi air dan menjaga hutan namun baiknya kesejahteraan masyarakat sekitar hulu sungai juga diperhatikan. Hari ini kami merasa bahagia sebab ternyata ada jalan lain dalam bentuk hibah pada kelompok masyarakat, “pungkas Pj Bupati lewat sambutannya.

Pj menyatakan, Jika Ratusan hektar dalam satu desa telah ditanami semisal Alpokat atau dengan kata lain mulai terkelola dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak lingkungan itu sangat diharapkan.

Kata Yakub Solon, Lewat kegiatan yang berlangsungmengajarkan kita kerjasama pada sejumlah sektor, dimana melibatkan Pemprov Sulsel dan Pemprov Sulbar dalam kolaborasi mengurus kemajuan masyarakat dan pastinya mendukung Mamasa Baik. Semua itu dapat terwujud jika ada kejujuran dimulai dari diri masing-masing.

Senada dengan itu Kepala Desa Lambanan, Sarlis Pongtiku saat diwawancarai menyatakan. Pihaknya sangat bersyukur atas kegiatan yang diselenggarakan dan pihak Balai DAS telah berkelanjutan memberikan pendampingan bagi masyarakat hulu sungai demi peningkatan ekonomi .

Adapun penerima bantuan kata Sarlis yakni,
Desa Lambanan, Desa Tawalian Timur,Desa Lembangna Salulo serta Ketua Kelompok Ulu Sa’dang di Kabupaten Pindrang.

Khusus bantuan alat produksi kata Sarlis, berupa vacuum Frying atau alat pembuatan kripik sayur dan buah .

“Kami agendakan untuk Desa Lambanan nantinya akan dikelola oleh PKK Desa, ” Tutupnya.

(HN)

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar