Tina-Ado Usung Program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz serta Penguatan Kelembagaan Adat dan Agama

MAMUJU, DIKITA.id – Pembinaan karakter muda sebagai penerus masa depan pembangunan Mamuju, patut menjadi fokus tujuan Pemerintah Daerah saat ini. Orientasi pembangunan sumberdaya manusia melalui mutu pendidikan formal perlu pula dibarengi dengan pendekatan keagamaan dan kebudayaan.

Penguatan karakter pemuda melalui pendekatan agama dan kebudayaan diharap mampu menjadi filter bagi generasi muda seiring dengan gempuran budaya asing yang kerap membawa pengaruh buruk seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba, terorisme, dan semakin lunturnya nilai tata krama dalam hubungan sosial.

Terlebih dengan semakin mudahnya akses informasi melalui internet dan media lain, yang tidak dapat dibendung maupun diantisipasi jika hanya dengan pendidikan formal yang dimiliki generasi muda. Sehingga perlu suatu kebijakan untuk memberi pendampingan nilai-nilai moral dan kebudayaan bagi generasi muda.

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Nomor 1, Siti Sutina Suhardi dan Ado Mas’ud dengan Visi Mamuju Keren, menawarkan suatu gagasan konsep 1 Desa/kelurahan 1 Rumah Tahfidz Serta Penguatan Kelembagaan Adat dan Agama sebagai bagian dari upaya dalam membangun mental dan karakter Pemuda Mamuju menjadi lebih baik.

Ketua Relawan Mamuju Keren, Hajrul Malik mengungkapkan pembangunan rumah tahfidz disetiap desa yang mayoritas warganya muslim diharap dapat memberi solusi bagi setiap permasalahan sosial yang disebabkan oleh kurangnya pendekatan agama dan adat istiadat maupun tata krama dalam pergaulan.

“Perubahan zaman yang cepat dengan kehadiran teknologi yang semakin canggih mesti dibarengi dengan karakter jiwa yang baik. Akhir-akhir ini kita sering mendengar perkawinan dini yang sebagian besar disebabkan oleh hamil diluar nikah atau maried by accident, Anak-anak muda yang mengkonsumsi obat-obatan atau zat berbahaya yang berakibat mencelakakan diri dan kesehatan, perkelahian antar keluarga maupun kelompok pemuda serta tindak kejahatan yang sering terjadi,” ungkap Hajrul

“Kesemua hal itu tentu bisa dicegah, salah satunya dengan pendekatan agama melalui pembangunan rumah Tahfidzul di setiap desa. Rumah tahfidz tersebut tidak hanya sebagai tempat pembelajaran alquran tetapi juga menanamkan nilai-nilai budi pekerti sesuai tuntunan agama kepada generasi muda. Diharapkan dengan adanya rumah tahfidz tersebut, akan lahir para penghafal alquran serta generasi muda yang memiliki budi pekerti yang baik,” Jelas Hajrul Malik.

Selain pembangunan 1 Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan yang mayoritas masyarakatnya muslim. Kebijakan lain dalam Visi Mamuju keren ialah Penguatan kelembagaan agama dan adat diseluruh desa dan kelurahan di wilayah mamuju.

“Visi Mamuju Keren merangkul seluruh masyarakat mamuju tanpa terkecuali. Bagi desa yang mayoritas penduduknya beragama non muslim akan diberi penguatan kelembagaan Adat dan agama. Tujuannya sama yaitu untuk melahirkan generasi muda yang memiliki budi pekerti yang baik. Pemerintah akan mensupport setiap kegiatan keagamaan dalam kerangka pendidikan non formal atau ekstra kulikuler yang berdampingan dengan pendidikan formal disekolah, ” Pungkas Hajrul.

ikb/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar