Trauma Healing Bagi Masyarakat Terdampak Bencana Gempa di Mamuju

MAMUJU, DIKITA.id – Selain menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi, relawan Wahdah Islamiyah juga melakukan trauma healing. (23/01/21)

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi mental dan psikologis masyarakat pasca gempa, menggunakan pendekatan dakwah islam, ungkap Ust. Ahmad Yunus pimpinan Wahdah Islamiyah Sulbar

Menurutnya, trauma healing menjadi salah satu kebutuhan vital bagi para korban bencana gempa bumi. “Dengan trauma healing korban diharapkan bisa sembuh dari traumanya dan bisa menjalani kembali kehidupannya sebagaimana sebelum mengalami bencana gempa bumi,”

Lanjut Ust. Ahmad, ada dua hal yang harus diperkuat ketika manusia mendapat ujian sebagaimana yang menimpa kita hari ini.

Pertama lebih memperkuat keimanan kepada Allah dengan menjaga shalat, dalam kondisi apapun kita harus tetap shalat.

Kedua, bersabar dalam setiap musibah yang terjadi, hendaknya diterima dengan sabar dan ikhlas serta berserah diri hanya kepada Allah

“Dengan sabar itu Allah akan membersamai kita sebagaimana penjelasan beberapa nash Quran dan Hadist yang menerangkan tentang derajat orang yang bersabar dalam segala keadaan,” terang Ahmad Yunus

Penyaluran logisitik dan trauma healing dipusatkan di posko induk Wahdah Islamiyah di Jl. Musa karim Mamuju.

Kegiatan serupa juga dilakukan dibeberapa titik pengungsian di Kab. Mamuju dan Majene.

Bencana alam seperti gempa dan tsunami kerap menimbulkan trauma pada korban dan tak semua korban menyadari jika mereka mengalami gangguan psikologis tersebut. “Penyembuhan trauma (trauma healing) dianggap penting agar korban tetap tenang menghadapi memori kengerian bencana,” pungkas Ust. Ahmad Yunus

ali/zul

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar