Pelatih Rimuku FC dan Garuda Kalukku Kompak Pertanyakan Keputusan Wasit

MAMUJU, DIKITA.id – Pada pertadingan perempat final Pemuda Manakarra Cup 2019, Rimuku FC melaju ke semifinal melalui drama adu pinalti 3-0 melawan Garuda Kalukku setelah hasil imbang  1-1 yang berlangsung di Stadion Manakarra Mamuju, Senin (6/1).

Tiga pemain Garuda Kalukku tidak mampu melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor pinalti. Sedangkan eksekutor Rimuku FC sukses menjalankan tugasnya.

Dengan kemenangan ini Rimuku FC akan berhadapan dengan Bakenkeng FC di semifinal Pemuda Manakarra Cup 2019.

Dua gol yang tercipta pada pertandingan tersebut dicetak oleh Imam dari Rimuku Fc (9′) dan Ihwan dri Garuda Kalukku (61′). Namun kedua gol tersebut sama-sama diprotes oleh kedua pelatih tim.

Pelatih Rimuku FC, Raslin Haeruddin meski merasa senang dengan kemenangan yang diraih oleh timnya dan berhasil melaju ke semifinal, namun ia menilai ada keganjanlan dengan keputusan wasit yang memberikan hadiah pinalti kepada Garuda Kalukku pada babak kedua.

“Pertadandingan tadi ada sedikit keganjalan buat kami waktu pinalti diberikan kepada lawan. Tangannya tadi kapten saya, Usman tidak aktif di cuma memberikan pergerakan tangan tidak ada ada sedikit sentuhan,” katannya saat konferensi pers usai pertandingan.

Senada dengan pelatihnya, Usman meminta perangkat pertadingan untuk lebih jeli lagi dalam memimpin pertandingan.

“Hari ini kami dapat kemenangan atas hasil kerja keras. Apa yang dikatakan manager soal perangkat pertandingan. walaupun wasit juga manusia bias atapi paling tidak jangan buat keputusan yang tidak masuk diakal. bagi saya tidak masuk akal,” tuturnya.

Semantara itu, Siswanto, pelatih Garuda Kalukku juga menanggapi gol yang dicetak oleh penyerang Rimuku FC pada menit ke 9′ babak pertama.

Menurutnya, gol yang tercipta dari umpan tendangan bebas tersebut, Imam pemain Rimuku FC dalam posisi offside.

“Dan tentunya tadi, gol pertama lawan tadi sangat membingungkan. Karena mohon maaf kepada wasit, sangat membingungkan kenapa tiba-tiba, semua pemain nyaris protes kenapa tiba-tiba bukan offisde. Jadi mohon maaf ini hanya koreksi sedikit karena kita hanya manusia biasa,” tutup Siswanto.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar