Pasien Covid-19 Mamasa Terendah di Sulbar, Satgas Berhasil

MAMASA, DIKITA.id – Menanggapi pernyataannya Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Mamasa, Amos Pampabone mengenai kelemahan Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit (P2P) dalam melakukan penanganan Covid-19.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa, Into Harahap mengatakan, berdasarkan perbandingan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar). Kabupaten Mamasa dinilai berhasil dalam melakukan penanganan dan pencegahan.

Dari enam kabupaten di Sulbar, Kabupaten Mamasa termasuk daerah yang paling sedikit pasien terkonformasi positif terjangkit Covid-19. Sehingga, dinyatakan berhasil dalam melakukan penanganan.

“Jadi saya anggap keliru jika dikatakan Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Mamasa tidak maksimal, bahkan gagal,” ujar Kepala Bidang P2P Dinas Kabupaten Mamasa, Into Harahap, Kamis 11 Februari 2021.

Into Harahap menjelaskan, penanganan saat dilakukan Pembatasan Pergerakan Pelintas Wilayah (P3W) denganĀ  penerapan New Normal, tentu berbeda. Ketika P3W diberlakukan, orang yang akan melintas ke Mamasa tidak diperbolehkan kecuali hal yang sangat penting. Itupun mesti melalui tahap pemeriksaan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sementara saat New Normal diberlakukan, tidak ada lagi hak Satgas untuk manahan warga yang melintas ke Kabupaten Mamasa. Sehingga tidak dilakukan lagi screening di perbatasan masuk ke Mamasa.

“Ini yang perlu dipahami,” kata Into Harahap.

Salah satu indikator keberhasilan kata Into Harahap, setelah evaluasi terkahir Kabupaten Mamasa masuk dalam daerah paling sedikit pasien terkonformasi positif terjangkit Covid-19. Sehingga mendapat apresiasi dari Pemprov Sulbar.

Adapun inovasi yang telah dilakukan Bidang P2P Dinas Kesehatan ialah, melibatkan seluruh stakeholder yang ada di kecamatan dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Mamasa.

“Memang tidak dilakukan lagi screening di perbatasan, tapi mulai dari Kepala Dusun sampai ke Desa dan seluruh Puskesmas diminta untuk memantau pergerakan masyarakat baik keluar maupun yang masuk, itu yang kita lakukan saat ini,” katanya.

Sebelumnya, yang terlibat dalam penanggulangan hanya tenaga kesehatan saja. Sementara, saat ini semua stakeholder dilibatkan.

“Ini juga merupakan salah satu langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mamasa,” pungkasnya.

wa/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar