Menakar Kans AIM-Agus, Ini Pemetaan Politiknya

MAMUJU, DIKITA.id – Nama Andi Ibrahim Masdar (AIM) dan Agus Ambo Djiwa mencuat dalam simulasi komposisional yang dilakukan oleh Logos Politika.

Dalam rilisnya, direktur Logos Politika, Maenunis mengurai plus minus AIM yang dinilainya bisa saling melengkapi jika berpasangan dengan Agus.

“AIM belum semengakar ABM di level grass root. Mainstream kekuatan ABM itu politik kulturalnya lebih kental. Kalau AIM dominan lebih politis. Kekuatan utamanya pada instrumen partai dan elit birokrasi.” Ungkapnya.

“Meskipun AIM adalah Bupati Polman dengan DPT terbanyak, tapi problemnya Dia non partisan jadi modal kursi dukungannya kosong. AIM juga cukup sulit mengejar partai seperti Demokrat, Golkar, PDIP, PAN dan PKB tentu mengusung ketua masing-masing. Nasdem yang pernah AIM tinggal, rasanya juga sulit untuk membuka pintu kembali.” Beber Maenunis.

Hasil Perolehan Pilgub 2017. (Dok/Logos)

Disebutnya, partai yang relatif lebih terbuka untuk AIM adalah Gerindra dan PDIP.

“Partai yang relatif terbuka adalah Gerindra dan PDIP. AIM lebih mudah mendapatkan Gerindra dengan catatan Ali Baal atau Ruskati tidak maju di Pilgub. AIM juga bisa take and carry dengan PDIP yakni mengambil Agus Ambo Djiwa sebagai wakil untuk membawa partainya.” Imbuhnya.

Maenunis menilai pasangan AIM-Agus bisa mengulang pertarungan 2017 dimana Agus menjadi kunci kemenangan ABM-Enny setelah mengamankan Pasangkayu.

“De facto Pasangkayu masih milik Agus. Meskipun Yaumil berseragam Golkar, akan tetapi Bupati Pasangkayu terpilih 2020 ini dipastikan memilih berseberangan dengan Aras Tammauni demi mendukung saudara kandungnya. Jika Pilgub 2024 diisi tiga pasangan calon maka meraih diatas 40% di Polman dan Pasangkayu, AIM-Agus bukan mustahil bisa memenangkan Pilgub 2024 seperti pada Pilgub 2017 lalu.” Pungkas Maenunis.

mae/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar