Opini Terhadap Pengembangan Teknologi Lapas Kelas IIa Cilegon dan Kaitannya Dengan Society 5.0 Dan Masa Depan Pas.
OPINI, DIKITA.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon mengambil tindakan proaktif untuk membekali warga binaannya dengan keterampilan yang sesuai dengan kemajuan zaman.
Untuk mengatasi tantangan era digital yang semakin dominan, Lapas Cilegon meluncurkan program sosialisasi Portal Literasi Digital. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan digital warga binaan.
Lapas Kelas IIA Cilegon menunjukkan Langkah progresif dalam menanggapi tantangan era digital. Ini sesuai dengan konsep Society 5.0 yang mengadvokasi pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pertama dan terpenting, upaya untuk mengajarkan warga binaan literasi digital adalah upaya untuk memasukkan mereka ke dalam era digital sehingga mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital.
Program ini tidak hanya mengajarkan mereka tentang teknologi, tetapi mereka juga mendapat pemahaman tentang cara menggunakan teknologi dengan bijak, sesuai dengan prinsip Society 5.0 yang menekankan keberlanjutan dan keadilan.
Selain itu, Lapas Kelas IIA Cilegon berkomitmen untuk meningkatkan kepribadian narapidana, terutama mereka yang terlibat dalam tindakan terorisme, dengan mendirikan Sekolah NKRI dan Pojok Literasi Digital.
Hal ini sejalan dengan upaya masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif melalui pendekatan Society 5.0. Lapas Kelas IIA Cilegon membantu membangun masyarakat yang lebih baik dan berdaya guna dengan memberikan akses ke pendidikan dan literasi digital.
Maka dari itu, upaya yang dilakukan Lapas Cilegon ini mencerminkan tujuan masa depan Penyelenggaraan Administrasi Pemasyarakatan (PAS) yang lebih terbuka dan berfokus pada teknologi. PAS dapat menjadi lebih baik dalam mengurangi Tingkat kriminalitas dan meningkatkan peluang reintegrasi narapidana kedalam Masyarakat dengan menggunakan teknologi dalam pembinaan narapidana.
Oleh : Alfhandy Adma Negara (Mahasiswa Politeknik Ilmu Pemasyarakatan)
Komentar