Komunikasi Gender Media Sosial

Opini & Edukasi

Oleh : Muhammad Natsir (Wakil Ketua Umum Dewan Penasehat DPP KNPI)

OPINI, DIKITA.id – Di era digital ini, media sosial telah menjadi arena penting untuk ekspresi gender. Platform seperti TikTok dan Instagram Stories memberikan ruang bagi individu untuk menyuarakan pandangan mereka tentang kesetaraan, harapan, dan aspirasi gender yang sering kali sulit diutarakan dalam dialog langsung. Media sosial telah mengubah cara kita berbicara tentang gender, memberi ruang bagi individu untuk berbagi pengalaman pribadi, dan memungkinkan diskusi yang lebih luas dan inklusif tentang kesetaraan gender.

Saya pribadi menyaksikan perubahan besar dalam cara komunikasi tentang gender terjadi di media sosial. Melalui video singkat dan cerita visual, saya melihat bagaimana perempuan dan komunitas gender lainnya lebih berani dan terbuka dalam menyampaikan pesan mereka.

Sebagai contoh, saya pernah melihat seorang teman membagikan kisahnya tentang perjuangan melawan stereotip gender melalui sebuah video TikTok yang singkat namun sangat menyentuh. Di dalam video tersebut, ia mengungkapkan bagaimana ia harus berjuang melawan norma-norma sosial yang kaku dan berusaha membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi pemimpin yang tangguh.

Ekspresi semacam ini menunjukkan bahwa peran media digital sangat besar dalam membuka dialog tentang gender yang sebelumnya tertutup. Kita dapat melihat bagaimana perempuan dan komunitas LGBTQ+ menggunakan platform ini untuk menyuarakan isu-isu penting yang mereka hadapi.

Foto : Muhammad Natsir (Wakil Ketua Umum Dewan Penasehat DPP KNPI).

Sebuah kutipan dari seorang aktivis perempuan yang saya temui di Instagram menegaskan hal ini: “Komunikasi perempuan tentang gender di media sosial bukan hanya tentang menyuarakan ketidakadilan, tetapi juga tentang menunjukkan solidaritas dan dukungan satu sama lain.”

Salah satu kekuatan utama media sosial adalah kemampuannya untuk menjangkau audiens yang luas dalam waktu singkat. Dengan menggunakan hashtag populer seperti #GenderEquality, #WomenEmpowerment, atau #LGBTQRights, pesan tentang kesetaraan gender dapat menyebar dengan cepat dan melibatkan banyak orang. Kampanye viral, tantangan video, dan postingan inspiratif sering kali menarik perhatian jutaan pengguna, menciptakan gelombang kesadaran dan dukungan yang besar.

Tidak hanya itu, media sosial juga memungkinkan individu untuk terlibat dalam dialog yang lebih mendalam melalui komentar, diskusi langsung, dan kolaborasi dengan sesama pengguna. Diskusi tentang gender sering kali dipicu oleh cerita pribadi yang dibagikan oleh pengguna, yang kemudian memicu diskusi lebih lanjut dan berbagi pengalaman serupa dari orang lain. Ini menciptakan rasa solidaritas dan pemahaman yang lebih besar di antara komunitas yang berbeda, memperkuat pesan tentang kesetaraan dan inklusivitas.

Namun, ada juga tantangan yang perlu dihadapi dalam komunikasi gender di media sosial. Anonimitas dan keterbukaan platform ini dapat menyebabkan penyalahgunaan dan serangan siber. Banyak perempuan dan individu dari komunitas LGBTQ+ mengalami pelecehan dan intimidasi daring ketika mereka berbicara tentang isu-isu gender. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun media sosial memberikan ruang untuk ekspresi, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa ruang tersebut aman dan inklusif bagi semua orang.

Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi platform media sosial untuk terus memperbaiki kebijakan dan alat perlindungan bagi pengguna. Pengguna juga perlu dididik tentang pentingnya etika komunikasi daring dan bagaimana melaporkan serta menangani pelecehan siber. Dengan menciptakan lingkungan yang lebih aman, kita dapat memastikan bahwa suara-suara yang berbicara tentang kesetaraan gender dapat didengar tanpa rasa takut.

Dalam pandangan saya, media sosial telah menjadi alat yang sangat kuat dalam mengubah persepsi dan mendukung kesetaraan gender. Kita perlu terus memanfaatkannya untuk membangun komunitas yang lebih inklusif dan adil, di mana setiap orang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menyuarakan pikirannya.

Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa “komunikasi tentang gender di media sosial adalah langkah kecil menuju perubahan besar dalam masyarakat.” Seperti yang dikatakan oleh seorang aktivis: “Komunikasi perempuan soal gender adalah kekuatan yang mengubah dunia satu unggahan dalam satu waktu.”

Dalam perjalanan kita menuju masyarakat yang lebih setara, media sosial memiliki peran penting. Ia memungkinkan kita untuk mendobrak batasan, membangun kesadaran, dan menginspirasi perubahan. Oleh karena itu, mari kita terus menggunakan platform ini dengan bijak dan penuh tanggung jawab, untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang, tanpa memandang gender.

***

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar