Kampus Dibuka Kembali, Butuh Persiapan Lebih

Oleh : Evelyn Febtrianty Pualillin

(Mahasiswi Digital PR Telkom University)

Di awal tahun 2020, dunia dikagetkan dengan serangan virus baru yang menyerang negara-negara yang ada di dunia. Virus ini bukan virus yang bisa disepelekan, bagaimana virus ini membunuh banyak orang di dunia, membuat duka yang begitu mendalam bagi dunia.

Kemunculan virus ini begitu menggemparkan bagi masyarakat begitu juga pemerintah di setiap negara. Bagaimana pemerintah harus bekerja keras dalam penanganan virus ini. Bagaimana segala sektor yang ada di negara harus goyang, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizammengungkapkan bahwa perguruan tinggi diperbolehkan  melakukan perkuliahan tatap muka pada semester depan atau Januari 2021.

Namun, sejumlah persiapan harus dilakukan sebelum kampus dibuka. Sebelum membuka perkuliahan tatap muka, Nizam meminta pihak kampus berkoordinasi atau mendapat rekomendasi dari Pemerintah Daerah (Pemda). Koordinasi dengan Satgas di daerah hingga mendapatkan ijin Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi juga menjadi hal yang wajib. Keinginan untuk membuka lagi kampus guna pembelajaran tatap muka memang keinginan hampir semua orang yang peduli dengan pendidikan.

Penulis merasa kurang setuju, jika januari 2021 akan diberlakukannya proses belajar tatap muka kembali. Memang setuju ataupun tidak setujunya mempunyai resiko masing-masing pada keputusan tersebut.

Alasan penulis yaitu yang pertama adalah jika melihat dari aspek kesehatan, sampai saat ini pemerintah belum mendapatkan vaksin yang pasti, penularan ini bukan hal yang main main, bagaimana kasus covid-19 yang bertambah perharinya itu bukan jumlah yang sedikit, bagaimana angka kasus yang terpapar covid-19 ini belum sebanding dengan angka kesembuhan yang ada.

Kita tahu bahwa angka para mahasiswa yang sedang aktif dalam dunia perkuliahan adalah angka yang tinggi. Bagi penulis keputusan tersebut cukup beresiko. Harusnya ini menjadi pertimbangan yang penting bagi pemerintah dalam mengeluarkan keputusan tersebut.

Yang kedua jika melihat dari aspek pendidikan, bahwa proses belajar tatap muka yang sesuai protokol kesehatan tentunya segala persiapan harus disiapkan dengan detail, mulai dari rencana penyesuaian kelas, kurikulum dan beberapa hal yang harus mengikut protokol kesehatan yang ada dan disiapkan karena jika hal-hal tersebut kurang detail maka bisa saja proses belajar tatap muka juga tidak efektif.

Penulis tahu bahwa banyak yang berpendapat bahwa proses belajar mengajar tatap muka adalah yang paling efektif dalam pemahaman materi yang dipaparkan, tetapi perlu diketahui ketika proses belajar tatap muka diberlakukan kembali maka proses belajar akan diperbaharui tidak seperti proses belajar yang sebelumnya.

Penulis tahu bahwa pemerintah sudah memberikan usaha yang maksimal dalam penanganan covid-19 ini. Pemerintah diharapkan bisa mempertimbangkan dari segala aspek yang ada. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam penuntasan penanggulangan penularan covid-19 ini.

Protokol kesehatan yang harus ditaati adalah yang utama. Masyarakat juga harus berjuang dalam penanganan penularan covid-19 ini.

Di akhir kata, penulis akan sangat setuju akan proses perkuliahan tatap muka diberlakukan kembali tetapi dengan kebijakan dan persiapan yang lebih matang dari pemerintah.

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar