Diduga Depresi, Seorang Pensiunan di Mamasa Tewas Gantung Diri

MAMASA, DIKITA. id- Diduga depresi seorang pria di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa nekat gantung diri.

Setelah mengetahui peristiwa tersebut Unit Identifikasi Polres Mamasa serta sejumlah personilnya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), senin 27 Mei 2024, Sekitar pukul 07.05 Wita.

Unit indentifikasi dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Mamasa, AKP. ERU RESKI di backup oleh personil Polsek Mamasa melakukan giat olah TKP terkait adanya penemuan mayat gantung diri di Dusun Kendenan, Desa Tondok Bakaru.

Melalui via whatsapp, Kasat Reskrim menjelaskan, Nama korban, DEMMANGOPO dengan umur 64 Tahun merupakan Pensiunan PNS.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi , olah TKP dan hasil visum dokter maka disimpulkan korban murni meninggal dunia akibat gantung diri dan diduga akibat depresi, ” Ungkap AKP.Eru, senin (27/5/2024).

Adapun kronologis kejadian, Kasat menjelaskan.Sekitar pukul 07.05 wita anak korban, Yonatan Bosong keluar rumah dengan maksud akan mengantar anaknya ke sekolah lalu memanaskan mesin kendaraan roda 4 miliknya, kemudian menurunkan kaca mobil sebelah kiri dan mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung menggunakan seutas selang air di dalam garasi.

Menurut AKP. Eru Reski, sesuai keterangan dari Yonatan Bosong dan Pr.Gritje Tammausa yang merupakan istri korban bahwa korban, diduga depresi karena pengambilan uang senilai Rp 80.000.000 yang di ambil pada bulan Januari 2024 di pembiayaan Polewali Kabupaten Polewali, Provinsi Sulbar untuk membeli satu unit Mobil Pick Up di mana korban sudah melakukan Panjar atau Dp senilai Rp 80.000.000 dengan sisa pelunasan pembayaran mobil Rp 20.000.000 untuk bisnis padi namun kendaraan yang dimaksud tidak kunjung diterima oleh korban.

Kasat menerangkan, sesuai keterangan istri korban, Gritje Tammausa menyampaikan bahwa korban keluar dari kamar sekitar pukul 05.00 Wita untuk memasak air kemudian sekitar pukul 06.00 wita, Gritje Tammausa mematikan air serta mencari korban sekitar pukul 07.05 Wita lalu mendengar teriakan dari Yotanan Bosong yang melihat korban sudah dalam keadaan tergantung.

Selanjutnya kata AKP. Eru, saksi memanggil pihak keluarga dan masyarakat sekitar TKP dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian.

Lanjut Kasat, Adapun tindakan yang dilakukan Unit Identifikasi bersama personil Polres lainnya setelah di TKP yakni:
1. Menerima dan Menindaklanjuti Laporan
2. Mengamankan Status Quo
3. Memasang Garis Police Line
4. Melakukan Olah TKP
5. Membawa korban (MD) visum

Kasat menyampaikan, berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh pihak medis didapatkan bahwa tidak ditemukannya indikasi korban pembunuhan karena tidak ditemukan bekas luka benda tajam maupun benda tumpul pada sekitar badan korban. Sehingga tim medis menjelaskan bahwa korban meninggal dikarenakan murni bunuh diri dan di jelaskan langsung oleh dokter yang melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Banua Mamase.

Sala Satu Majelis Jemaat Ebenhaezer Kampung Baru Gereja Toraja Mamas, Bernard saat dikonfirmasi via telpon menjelaskan, Alm. Demmangngopo Bosong adalah anggota jemaat yang sangat aktif dalam Persekutuan Kaum Bapa (PKB) dan informasi diketahui bahwa dia telah meninggal dunia sekitar jam 07.00 pagi.

“Segenap Jemaat ikut merasakan dukacita atas peristiwa tersebut semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan oleh Tuhan, ” Papar Bernard.

(HN)

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar