Alat Berat Bersihkan Material Longsor di Desa Rippung

MAMASA, DIKITA.id –  Dua alat berat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mamasa dikerahkan ke lokasi longsor yang mengakibatkan tiga dusun di Desa Rippung Kecamatan Messawa, Mamasa, Sulawesi Barat yang terisolir sejak Jumat lalu (19/10).

Pada Selasa (13/10) kemarin dua alat berat tersebut membersikan material longsoran berupa tanah liat bercampur batu serta pohon tumbang yang menutup akses jalan.

Kepala Dinas PU Mamasa Daud Tandiarruan, yang terjun langsung ke lokasi memantau pembersian mengatakan, dengan adanya alat berat yang sudah berada dilokasi dapat bekerja maksimal agar jalan akses jalan yang menutup 3 dusun di Desa Rippung segera terbuka.

“Kita berharap jalan ini segera terbuka karena merupakan akses satu satunya perekonomian warga di tiga dusun yang sudah berapa hari terisolir,” ungkapnya saat di temui dilokasi.

Lebih lanjut ia menjelaskan dua alat berat yang sudah dilokasi sejak kemarin jika kurang efektif akan dilakukan penambahan, namun dipastikan alat berat yang sudah ada akan bekerja maksimal.

Ditargetkan dalam waktu dekat jalur akses yang menutup 3 dusun tersebut akan segera terbuka.

Dari pantuan di lokasi Rabu, (13/10) setidaknya ada tiga puluh titik longsoran menutup akses jalan sepanjang kurang lebih tiga kilometer di tiga dusun tersebut.

Selain akses jalan yang tertutup sedikitnya ada empat tiang listrik tumbang hingga mengakibatkan ratusan Kepala Keluarga (KK) diwilayah itu mengalami pemadaman sejak lima hari lalu.

Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Desa rimpung pada Jumat lalu tak hanya mengakibatkan tiga dusun terisolir namun puluhan hektar sawah warga rusak dan dipastikan gagal panen tahun ini.

“Selain jalan yang masih tertutup, kami pastikan tahun ini akan kesulitan pangan karena sejumlah kebun dan hampir semua area persawahan yang sudah siap panen rusak, semua tersipu banjir,” ungkap Selvi salah satu warga di Dusun Rentedonan, Desa Rippung.

Pihaknya berharap kebutuhan sehari-hari khusunya pangan bisa dibantu pemerintah. Warga sangat kwatir akan mengalami krisis pangan dalam tahun ini, manyoritas penduduk di dusun tersebut hanya mengadalkan sawah untuk pemenuhan kebutuhan.

Zul/Rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar