Tak Diperhatikan Pemerintah Saat Ini, Warga Gantungkan Harapan ke Tina-Ado

MAMUJU, DIKITA.id – Kerap kali musim hujan tiba, warga Desa Pokkang dan Desa Rea, Kecamatan Kalukku, dibuat was-was terhadap debit air. Pasalnya, sejak lima tahun terakhir, abrasi sungai yang terus bertambah dan mengancam pemukiman mereka.

Bahkan sejumlah banjir besar telah melanda dua Desa tersebut, mengakibatkan sejumlah rumah hanyut tersapuh banjir. “Kami meminta agar ada perbaikan pada pinggir sungai, karna tiap kali hujan kami was-was, apalagi hampir tiap tahun air selalu menggenangi rumah kami,” kata Gerson (60) warga Desa Pokkang, Minggu (22/11).

Kata Gerson, usia tanggul yang dibangun pada 10 tahun lalu itu telah termakan usia. Katanya, tiap tahun di usulkan ke pemerintah daerah namun hingga kini tak ada respon positif.

Bahkan menurut penuturan David Pamara (50) banjir terakhir ditahun 2020 ini semakin meluas hingga menyebabkan satu rumah nyaris tersapuh banjir.

“Ya tiap tahun kami usulkan pembuatan tanggul, tapi belum ada tindaklanjut. Yang jelas, ya kalau banjir datang kami pasrah saja,” ujarnya.

Kesempatan itu tak ingin disia-siakan ke Calon Bupati Mamuju nomor urut 1, Ado Mas’ud saat menggelar kampanye terbatas di Desa Pokkang. David berharap Ado Mas’ud dapat memperhatikan nasib orang kecil seperti mereka jika terpilih nanti, dan berharap tanggul bisa terbangun.

“Kami ke Tina-Ado karna kami yakin jika Ibu Sutinah dan Pak Ado akan memperhatikan masip orang kecil seperti kami, sehingga jangan lagi ada rumah dikampung kamu hanyut,” tutur David saat berdialog dengan Ado Mas’ud di lokasi, Minggu (22/11).

Mendengar itu, Ado Mas’ud, didampingi Munandar Wijaya Ramlan, bersama Anggota DPRD Mamuju, Ramliati, dan Anggota DPRD Sulbar, Firman Argo, langsung meninjau lokasi bantaran sungai Pokkang.

Pendamping Sitti Sutinah Suhardi itu menyebut sejumlah upaya harus segera dilakukan yakni pembuatan tanggul yang lebih kokoh dan rekayasa aliran sungai agar aliran air lebih teratur.

“Ini memang perlu penangan prioritas, apa lagi bisa lebih dari satu kali banjir dalam satu tahun, perlunya dipasangan tanggul dari batu gaja dan rekayasa aliran sungai agar lebih baik lagi, ini juga buronjong sudah tua dan tidak mampu lagi menahan debit air, jika kita diberih kepercayaan terpilih maka tentu ini salah prioritas di kedua Desa ini,” tutup Ado.

zul/rfa

image_pdfimage_print
Spread the love

Komentar