1.200 Guru Terlatih, Mamuju Jadi Pionir Pendidikan Aman Bencana di Sulawesi
MAMUJU, DIKITA.id – Komitmen Pemerintah Kabupaten Mamuju dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman bagi siswa terus menguat. Melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Mamuju berhasil melatih lebih dari 1.200 guru dan tenaga kependidikan sejak tahun 2021. Hal ini menjadikan Mamuju sebagai pionir pendidikan aman bencana di Sulawesi Barat.
Haedar, Sekretaris Bersama (Sekber) SPAB Mamuju, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya panjang dalam mempersiapkan tenaga pendidik agar dapat merespons bencana dengan cepat dan tepat.
“Sejak 2021, SPAB telah melatih ribuan guru dan staf sekolah untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi risiko bencana yang mengancam wilayah ini,” ujar Haedar.
Haedar juga menjelaskan bahwa pelatihan ini meliputi pengetahuan dasar mengenai mitigasi bencana, penyusunan rencana evakuasi, hingga pemahaman tentang prosedur keselamatan bagi siswa.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap sekolah di Mamuju dapat menjadi tempat yang aman bagi anak-anak dalam situasi apapun,” tambahnya.
Menurut data dari Sekber SPAB, pelatihan ini tidak hanya ditujukan kepada guru, tetapi juga kepada tenaga kependidikan lainnya, termasuk petugas keamanan dan staf kebersihan sekolah. Hal ini bertujuan agar seluruh elemen di sekolah dapat berperan aktif dalam menjaga keselamatan seluruh warga sekolah, terutama di daerah yang rawan bencana.
Pelatihan ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan para orang tua siswa. Mereka menilai bahwa keberadaan SPAB dapat menjadi jaminan keamanan dan kenyamanan dalam kegiatan belajar-mengajar di Mamuju.
“Dengan adanya tenaga pendidik yang terlatih, kami sebagai orang tua merasa lebih tenang melepas anak-anak kami ke sekolah,” ujar seorang wali murid.
Program SPAB di Mamuju diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan tangguh terhadap bencana, terutama di wilayah Sulawesi yang memiliki potensi bencana tinggi.
Pemerintah Kabupaten Mamuju terus mendorong kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk menciptakan budaya tanggap bencana di setiap sekolah.
haj/rfa